REPUBLIKA.CO.ID, EINDHOVEN—Tidak mudah bekerja dengan Louis van Gaal. Pernyataan ini dilotarkan oleh Mark van Bommel, pemain yang pernah bekerja sama dengan Van Gaal di Bayer Muenchen namun kemudian didepak.
Van Bommel membandingkan situasi yang dialami Manchester United saat ini dengan Munchen pada era Van Gaal.
“Tahun 2009 adalah musim pertama Van Gaal di Bayern Muenchen. Itu tahun yang sukses karena Muenchen memenangkan Bundesliga dan berada di final Liga Champions,” ujar pemain berusia 38 tahun, dikutip dari Manchester Evening News, Rabu, (17/7).
Namun, perubahan yang besar bagi Muenchen adalah pergeseran budaya Jerman ke Belanda. Setelah dipegang Juergen Klinsmann, Van Gaal datang. Ia, kata Van Bommel, ingin mengubah seluruh klub.
Setelah itu, pasukan Muenchen mengalami kesulitan pada awal musim dan kemudian memenangkan pertandingan pada Oktober. Menurut dia, situasi yang dialami Iblis Merah saat ini tak berbeda jauh dengan Muenchen pada masa lalu.
Van Bommel mengingatkan para penggawa Iblis Merah mesti bisa mengikuti cara sang pelatih bila tak ingin menerima nasib buruk seperti dia dulu. Setelah menjalani musim perdana yang sukses, Van Bommel berseteru dengan Van Gaal pada Desember 2010. Tak butuh waktu lama, Van Gaal mendepak Van Bommel ke AC Milan pada bursa transfer Januari 2011.
“Di lapangan dia baik tapi di luar itu sedikit sulit. Mungkin itu kehidupan pelatih karena kadang-kadang Anda harus membuat keputusan yang tidak begitu baik,” ujar mantan pemain Barcelona.
"Dia berbeda dengan pelatih lain. Kamu harus terbiasa dan jika bisa itu sederhana. Hormati saja dia, tapi jangan takut," ujar Van Bomel memberi saran.