REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR -- Kuasa hukum Margriet, Hotma Sitompoel, mengatakan akan meminta pertanggungjawaban pihak-pihak yang berbicara tanpa dasar fakta. Tudingan beragam dan membabi-buta terus berdatangan terkait dengan kasus pembunuhan anak angkatnya, Engeline Margriet Megawe (Angeline).
"Kami ingatkan para pakar dan ahli, jangan ngomong sembarangan dan memojokkan klien kami. Kami sudah buat tim untuk menghadapi orang-orang yang bicara sembarangan. Kami akan bela klien kami dan memberikan nasihat hukum," kata Hotma dijumpai di Markas Kepolisian Daerah (Mapolda) Bali, Rabu (17/6).
Perwakilan dari Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Denpasar, kata Hotma, dinilai memberi keterangan yang memojokkan kliennya tanpa bukti dan fakta. Demikian juga pernyataan Ketua Komisi Nasional Perlindungan Anak Indonesia (KPAI), Arist Merdeka Sirait.
"Kami akan tuntut orang-orang ini. Selama ini kerjanya apa? Begitu ada kasus ini baru ngoceh ke sana ke mari," kata Hotma.
Pengacara kondang ini yakin bahwa penyidik tak akan terpengaruh dengan opini publik. Akan tetapi, jika publik terus diopinikan hal-hal yang tak benar, ia khawatir dan percaya jika nanti penyidik akan goyah juga.
Pendamping dari P2TP2A Denpasar, Siti Sapurah, sebelumnya mengatakan Agus Tai Hamdamai, tersangka pembunuh Angeline sebelumnya sempat mengatakan bahwa dia hanya ditugaskan Margriet menggali tanah untuk menimbun lubang. Belakangan ini diketahui lubang itu tempat bersemayamnya jenazah Angeline. Hal tersebut didengarkan Siti langsung di lokasi kejadian ketika seorang aparat menghubungi tersangka.
"Tapi setelah ditangkap dan ditahan, yang terjadi justru Agus mengakui bahwa dirinya yang membunuh dan memperkosa Angeline," kata wanita yang akrab disapa Ipung itu.
Pernyataan Agus yang sering berubah ini membuat kepolisian terus berusaha menemukan bukti otentik baru untuk mengungkap kebenaran di balik perkataan Agus. Hingga hari ini, Agus masih menjalani pemeriksaan di Mapolda Bali sebagai saksi kasus penelantaran anak yang dituduhkan kepada Margriet.