REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Menteri Luar Negeri AS John Kerry meyakini Pemerintah Assad bertanggung jawab dalam penggunaan senjata kimia, Selasa (16/6).
Dilansir Reuters, Kerry membahas ini bersama dengan Menlu Rusia Sergei Lavrov melalui sambungan telepon, Senin (15/6). Lavrov berencana untuk memunculkan nama Assad saat membongkar gudang senjata kimia milik Suriah.
Kerry mengatakan bahwa oposisi Suriah telah memiliki akses senjata kimia. Meski dia menekankan mereka tidak memiliki akses untuk masuk helikopter atau pesawat.
Kelompok HAM telah menuduh pemerintah Suriah meluncurkan bom barel dari helikopter di provinsi Idlib. Klorin memang bukan zat terlarang tetapi jika didunakan sebagai senjata maka telah melanggar Konvensi Senjata Kimia 1977 lalu.
"Banyak pihak sudah tak memiliki kesabaran melihat Assad yang membunuh warganya sendiri dengan senjatanya," ujar dia. Kerry mengatakan AS telah terlibat dalam upaya untuk menyelesaikan konflik Suriah.
DK PBB sedang memperdebatkan rancangan resolusi untuk menentukan pihak yang bertanggung jawab penggunakan klorin untuk senjata. Namun Lavrov mempertanyakan pentingnya resolusi yang dibuat AS tersebut.