REPUBLIKA.CO.ID, SANTIAGO DE CHILE -- Sepanjang interval 45 menit pertama, Tim Nasional Brasil memang lebih mendominasi. Namun efektivitas serangan mereka masih tidak cukup bagus. Akibatnya Selecao terus kesulitan menciptakan peluang.
Justru sebaliknya Timnas Kolombia terlihat efektif saat menekan lini pertahanan Brasil. Los Cafeteros layak unggul di paruh pertama, dengan skor 0-1. Skor tipis tersebut bertahan hingga 45 babak kedua.
Setelah tertinggal di paruh pertama, Neymar dan kawan-kawan berusaha mengejar ketertinggalan. Sang arsitek Dunga menarik Fred yang tampil kurang menggigit di babak pertama digantikan oleh Coutinho.
Upaya untuk menyamakan kedudukan nyaris berhasil. Pemain bintang Barcelona, Neymar, berhasil lolos dari jebakan off side. Neymar langsung menyisir ke sisi kanan kotak penalti sebelum melepaskan tendangan kencang. Sayangnya hasil sepakannya masih melenceng di sisi kiri gawang.
Hanya selang beberapa menit giliran Firmino yang memiliki peluang emas untuk menyamakan hasil. Sial bagi Firmino, dia tak menceploskan bola ke gawang lawan yang sudah melompong, tembakannya masih melambung tinggi. Jelang pertengahan babak kedua, pemain pengganti, Coutinho nyaris menyamakan kedudukan. Namun tendangan kerasnya, membentur pemain bertahan Kolombia.
Sementara itu Los Cafeteros yang terus ditekan bertubi-tubi, mengandalkan serangan balik cepat, tapi mampu merepotkan lini belakang Selacao. Tendangan first time bomber Kolombia, Gutierrez hampir mengubur menambah penderitaan Brasil. Beruntung bek asal Chelsea, Felipe Luis masih memblok tendagan keras Gutierrez.
Akibatnya, hingga wasit meniup peluit panjang tanda berakhir laga tak ada gol tambahan yang terjadi. Sayangnya, setelah laga usai terdapat peristiwa memalukan, Bacca dan Neymar terlibat kericuhan. Kedua pemain tersebut pun harus menerima kartu merah dari sang pengadil, hingga tak bisa mengikuti tampil di laga selanjutnya.
Komentar
Gunakan Google Gunakan Facebook