REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) memperkirakan tingginya permintaan komoditas di bulan Juli akan turut meningkatkan inflasi. Komisioner KPPU Muhammad Syarkawi Rauf mengatakan, permintaan beras yang sangat tinggi menjadi penyumbang terbesar terjadinya inflasi.
"Kalau nggak dikontrol bisa lebih tinggi lagi," ujarnya dalam diskusi publik, di Jakarta, Sabtu, (20/6). Muhammad menambahkan, bulan lalu ada kebijakan mengenai impor beras, efeknya lumayan bagus karena membuat para penimbun takut.
Ia menuturkan, meski pertumbuhan ekonomi nasional di kuartal pertama hanya 4,7 persen. Seharusnya di kuartal kedua lebih tinggi, sebab dimotori oleh konsumsi.
"Tapi biasanya teorinya kalau konsumsi tinggi inflasi juga tinggi, ya nggak apa-apa yang penting bisa dikendalikan," jelasnya. Meski begitu, Muhammad tak yakin sampai akhir tahun pertumbuhan ekonomi Indonesia bisa mencapai 5,8 persen.
Menurutnya kemungkinan hanya bakal tumbuh sekitar 5 sampai 5,25 persen. "Terlalu banyak faktor di dalam negeri, misnya pemerintah berlakukan insentif fiskal," kata Muhammad.