REPUBLIKA.CO.ID,TERNATE--Sejumlah nelayan di Kota Ternate, Maluku Utara enggan melaut, menyusul tingginya gelombang yang terjadi di perairan ini dalam sepekan terakhir, akibatnya warga sulit mendapatkan ikan di berbagai pasar tradisional.
Salah seorang nelayan di Ternate, Wahid Salama di Ternate, Sabtu, mengatakan banyak nelayan yang tidak melaut karena cuaca buruk dan memilih membenahi semua alat tangkapnya hingga cuaca mulai normal kembali.
Menurut dia, tingginya gelombang laut dalam sepekan terakhir ini membuat para nelayan lebih memilih untuk beristirahat di rumah hingga gelombang laut membaik.
Oleh karena itu, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Ternate, telah mengeluarkan imbauan kepada warga mewaspadai cuaca ekstrim yang berpeluang terjadi menjelang peralihan musim hujan ke kemarau ini.
Kepala BPBD Kota Ternate Hasyim Yusuf ketika dikonfirmasi menyatakan pihaknya telah mengeluarkan edaran terutama kepada nelayan untuk waspada tingginya gelombang laut.
Sebab, pada bulan Juni, Juli hingga Februari ini kan puncak musim penghujan, maka tugas kami adalah meneruskan informasi tersebut kepada warga, apalagi sebelumnya juga terjadi cuaca ekstrim seperti tiupan angin kencang.
Cuaca ektrim lainnya yang terjadi hujan lebat disertai angin yang datang secara tiba-tiba, meskipun beberapa jam sebelumnya panas terik, sehingga sering mengakibatkan pohon tumbang atau banjir di beberapa daerah aliran sungai.
Apalagi kondisi geografis Kota Ternate, kata dia, rentan terhadap bahaya pohon tumbang dan terjadinya banjir di sejumlah titik, seperti di Barangka Tugurata dan Baliyora.
"Karena itu kami tetap berharap warga waspada, jangan lengah dan pandai-pandai menyikapi perubahan cuaca. Kalau memang cuaca buruk atau tidak mendukung, tunda dulu melakukan perjalanan atau aktivitas di luar rumah," ucapnya.
Dia menambahkan, BPBD Kota Ternate terus membangun komunikasi dengan BMKG Stasiun Babullah sehingga informasi terkini berkaitan dengan perubahan cuaca segera disampaikan kepada jajaran pemerintah kota hingga tingkat kelurahan.
Sementara itu, Kepala BMKG Kota Ternate Fahmi Bachdar ketika dikonfirmasi menyatakan dalam sepekan terakhir gelombang laut di Ternate dan berbagai daerah lainnya di Maluku Utara mencapai tiga meter.
Sedangkan perairan Ternate, Halmahera Utara dan Halmahera Selatan mencapai 2,5 meter, tingginya gelombang tersebut sangat membahayakan bagi aktivitas pelayaran, terutama untuk kapal yang berukuran kecil.