REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Calon tunggal Kepala Badan Intelijen Negara Sutiyoso mengatakan pemberian jatah jabatan di pemerintahan merupakan hal wajar terjadi dalam kegiatan politik.
Hal itu dikatakannya menyangkut anggapan sejumlah pihak terkait penunjukannya sebagai calon Kepala BIN oleh Presiden Joko Widodo. Dimana sebagian menilai penunjukan itu bentuk ucapan terima kasih atas dukungan Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI) dalam Pilpres 2014.
Terkait kemungkinan mendapatkan tambahan 'jatah' dari rencana perombakan susunan Kabinet Kerja, Sutiyoso mengaku tidak berharap lebih. "Ini kan sudah dikasih kursi (calon Kepala BIN, red.) kan. Cukup satu saja," katanya.
Presiden Joko Widodo telah mengirimkan surat kepada DPR terkait penunjukan Sutiyoso sebagai calon tunggal Kepala BIN. Presiden menilai Sutiyoso memiliki kemampuan untuk mendeteksi dan mencegah ancaman terhadap negara dengan pengalaman di bidang militer dan juga sipil.