REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN - Pemerintah Kabupaten Sleman melalui Dinas Perhubungan, Komunikasi, dan Informasi (Dishubkominfo) berjanji akan melakukan perbaikan Terminal Jombor pada minggu ini. Sekarang kondisi aspal di wilayah terminal mengalami kerusakan.
Di area gerbang utara terminal aspal jalanan mengelupas dengan diameter setengah sampai dua meter. Di pintu masuk sebelah selatan pun tampak cekungan jalan terus menganga. Di titik lain jalan bergelombang. Ada juga beberapa sarana yang harus dibenahi seperti toilet dan musola.
"Minggu ini kita perbaiki sendiri, tidak melibatkan dinas lain. Karena perbaikan jalan hanya tambal sulam," kata Kepala Seksi (Kasi) Angkutan dan Terminal Dishubkominfo Sleman, Marjanto, Ahad (21/6). Dishubkominfo juga akan memastikan kelayakan toilet dan sarana umum lainnya.
Hal ini dilakukan untuk memberi rasa nyaman kepada penumpang. Baik yang transit, maupun yang menjadikan Terminal Jombor sebagai tujuan akhir. Namun Marjanto sendiri enggan mengemukakan jumlah anggaran pemeliharaan terminal. "Ya anggaran untuk tiga terminal, Jombor, Condong Catur, dan Pakem, pasti ada," ujarnya.
Perbaikan pada sarana publik tersebut dilakukan untuk mendukung mobilitas saat musim mudik nanti. Karena itu, Pemkab Sleman akan melakukan rapat koordinasi dengan Dishub DIY untuk meningkatkan kualitas jasa perjalanan.
Saat ini Dishubkominfo belum bisa memperkirakan lonjakkan penumpang di Terminal Jombor. Karena untuk mengetahui data tersebut, dibutuhkan koordinasi dengan tim provinsi. "Terlalu dini jika data perkiraan lonjakan kendaraan harus kita paparkan sekarang," kata Marjanto.
Koordinator Terminal Jombor, Joko Untung membenarkan bahwa perbaikan infrastruktur akan dilakukan pekan ini. Terutama untuk kawasan dalam terminal. Sebab kawasan luar telah diperbaiki sebelumnya. "Kita mau cek ulang kondisi semua sudut terminal, lalu diperbaiki. Harapannya di minggu pertama puasa sudah selesai," paparnya.
Ia mengemukakan, dua minggu sebelum Idul Fitri, semua sarana di Terminal Jombor sudah dapat digunakan dengan baik. Menurut Joko, pada musim mudik nanti akan terjadi peningkatan penumpang sebesar satu persen dari tahun lalu.
Perkiraan tersebut dilatarbelakangi oleh penutupan tiket kereta api dan tiket mudik gratis yang sudah terjadi.
"Pemudik yang tidak mendapat jatah kereta api dan mudik gratis biasanya beralih menggunakan bus umum," ungkap Joko.