Senin 22 Jun 2015 05:01 WIB
Ramadhan 2015

Mencapai Ketakwaan dengan Menghayati Puasa

Rep: c 24/ Red: Indah Wulandari
Suasana buka puasa di Masjid Istiqlal pada 2007
Foto: AMIN MADANI/REPUBLIKA
Suasana buka puasa di Masjid Istiqlal pada 2007

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Untuk mencapai tujuan ketakwaan diperlukan upaya untuk menghayati arti puasa.

"Memahami dan menghayati arti puasa memerlukan pemahaman terhdap dua hal pokok menyangkut hakikat ‎manusia dan kewajibannya di bumi ini," tulis ahli tafsir Alquran M. Quraish Shihab dalam buku Membumikan Al-Quran.

Pertama, manusia diciptakan oleh Tuhan dari tanah, kemudian dihembuskan kepadanya ruh ciptaan-Nya, dan diberikan potensi untuk menyeimbangkan dirinya hingga mencapai satu tingkat yang menjadikanya sebagai khalifah dalam memakmurkan bumi ini.

Lalu, memahami perjalanan manusia menuju bumi yang dimulai sejak zaman Nabi Adam AS.

"Pengalaman tersebut antara lain adalah persentuhannya dengan keadaan di surga itu sendiri," jelas Quraish.

Di bumi telah tersedia segala macam kebutuhan manusia, antara lain sandang pangan serta kebutuhan lain seperti ketentraman lahir dan batin.

Hal ini, menurut Quraish, setidaknya mendorong manusia untuk menciptakan bayangan surga di bumi. Sebagaimana saat Nabi Adam AS mengalami pengalaman diperdayai oleh setan. Supaya manusia berhati-hati agar tidak terperdaya lagi tipu daya makhluk ciptaan Allah dari api tersebut.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِذَا قُمْتُمْ اِلَى الصَّلٰوةِ فَاغْسِلُوْا وُجُوْهَكُمْ وَاَيْدِيَكُمْ اِلَى الْمَرَافِقِ وَامْسَحُوْا بِرُءُوْسِكُمْ وَاَرْجُلَكُمْ اِلَى الْكَعْبَيْنِۗ وَاِنْ كُنْتُمْ جُنُبًا فَاطَّهَّرُوْاۗ وَاِنْ كُنْتُمْ مَّرْضٰٓى اَوْ عَلٰى سَفَرٍ اَوْ جَاۤءَ اَحَدٌ مِّنْكُمْ مِّنَ الْغَاۤىِٕطِ اَوْ لٰمَسْتُمُ النِّسَاۤءَ فَلَمْ تَجِدُوْا مَاۤءً فَتَيَمَّمُوْا صَعِيْدًا طَيِّبًا فَامْسَحُوْا بِوُجُوْهِكُمْ وَاَيْدِيْكُمْ مِّنْهُ ۗمَا يُرِيْدُ اللّٰهُ لِيَجْعَلَ عَلَيْكُمْ مِّنْ حَرَجٍ وَّلٰكِنْ يُّرِيْدُ لِيُطَهِّرَكُمْ وَلِيُتِمَّ نِعْمَتَهٗ عَلَيْكُمْ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ
Wahai orang-orang yang beriman! Apabila kamu hendak melaksanakan salat, maka basuhlah wajahmu dan tanganmu sampai ke siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kedua kakimu sampai ke kedua mata kaki. Jika kamu junub, maka mandilah. Dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air (kakus) atau menyentuh perempuan, maka jika kamu tidak memperoleh air, maka bertayamumlah dengan debu yang baik (suci); usaplah wajahmu dan tanganmu dengan (debu) itu. Allah tidak ingin menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, agar kamu bersyukur.

(QS. Al-Ma'idah ayat 6)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement