REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Pengacara Margriet Christina Megawe, Hotma Sitompul menyatakan masalah mengenai warisan memang ada, namun informasi yang berkembang ia anggap tidak sesuai dengan faktanya.

Menurutnya, permasalahan warisan dalam akte pengangkatan anak sudah standar hukum.

“Tapi, ini bukan masalah warisan ayah angkat. Ayah angkat Engeline tidak ada campur tangan sama sekali,” kata Hotma kepada ROL, Senin (22/6).

Ia menambahkan, tidak adanya campur tangan masalah warisan dari ayah angkat karena di dalam akta adopsi tidak ada nama suami Margriet. Menurut dia, ayah angkat Engeline merupakan orang asing, sehingga dalam aturan hukum tidak bisa mempunyai harta di Indonesia.

Lebih lanjut, ia menyatakan jika ada permasalahan mengenai warisan maka hal tersebut bukan warisan dari ayah angkat Engeline.

“Jadi ini merupakan warisan dari Margriet. Simpel saja, kalau suami Margriet orang asing, jika dia mau beli mobil maka harus menggunakan nama istrinya atau Margriet sendiri atau keluarga yang statusnya WNI,” jelas Hotma.

Selain itu, secara otomatis, ia menjelaskan jika Margriet meninggal maka Engeline yang mendapatkan warisannya. Begitupun sebaliknya, kata dia, jika Engeline meninggal maka Margriet yang mendapatkan hartanya.

“Lalu pertanyaanya di sini, kalau memang Engeline meninggal lalu dituduh ibu angkatnya membunuh untuk dapat warisan. Ini warisan yang mana? Ayah angkat Engeline tidak memberikan warisan kepada anak angkatnya. Ya kalau Engeline meninggal, berarti Margriet juga tidak dapat apa-apa kan,” ungkap Hotma.

Diketahui, sejak terbongkarnya kasus pembunuhan Engeline Margriet Megawe muncul dugaan jika motif pembunuhan tersebut karena warisan dari ayah angkat Engeline. Ayah angkat Engeline disebut-sebut meninggalkan sejumlah warisan untuk Engeline karena harta peninggalannya cukup besar.

Ikuti Whatsapp Channel Republika