REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) berencana mengundang induk sepak bola Indonesia, PSSI. Dalam pertemuan nanti, hanya fokus pada dialog sepak bola nasional antara Menpora dan PSSI. Rencananya pertemuan dua lembaga yang sedang bertikai tersebut diselenggarakan di kantor Kemenpora, Selasa (23/6).
Sayangnya, dalam pertemuan nanti, Kemenpora tidak akan membahas terkait pencabutan Surat Keputusan (SK) terkait sanksi administratif terhadap PSSI. Sebab DPR sendiri mengamanatkan pertemuan itu untuk membahas nasib sepak bola nasional, bukan dialog antara dengan PSSI. Hal itu disampaikan langsung oleh, Kepala Komunikasi Publik Kemenpora, Gatot S Dew Broto, Senin (22/6).
Namun, Gatot enggan menjawab saat ditanya siapa saja pengurus PSSI yang bakal diundang dalam pertemuan tersebut. Namun jika merujuk pada SK sanksi administratif yang dibuat oleh Kemenpora sendiri, mereka hanya akan mengundang pengurus PSSI Era Djohar Arifin Husein.
Gatot mengatakan, SK tersebut dijatuhkan pada 17 April silam, saat kepengurusan La Nyalla Mattalitti. Maka secara tidak langsung PSSI era La Nyalla Mattilitti tidak diakui oleh pemerintah.
"Silahkan mereka tafsir sendiri siapa saja yang akan hadir. Ini undangannya terbatas," kata Gatot, saat ditemui di kantor Kemenpora.
Dalam peretemuan itu, tidak hanya Kemenpora dan PSSI yang hadir. Melainkan juga Tim Sembilan, dan juga Tim Transisi. Tidak hanya itu, Menpora Imam Nahrawi juga dijadwalkan hadir. Gatot berharap dengan adanya pertemuan tersebut, selain untuk memenuhi desakan DPR juga untuk perkembangan sepak bola nasional setelah FIFA menjatuhkan sanksi.