REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- CEO Mahaka Sports and Entertainment Hasani Abdulgani mengatakan turnamen sepak bola yang diselenggarakan pihaknya tidak akan memakai nama Piala Presiden. Sebab nama ini sudah pernah dipakai oleh Tim Transisi bentukan Kemenpora.
"Jadi, agar tidak terlalu panjang urusannya kami pastikan tidak akan memakai nama itu lagi," kata Hasani setelah bertemu dengan Badan Olahraga Profesional Indonesia (BOPI) di Kantor Kemenpora, Jakarta, Senin(22/6).
Ia mengaku belum memutuskan memakai nama turnamen itu. Menurut dia, yang terpenting Mahaka Sports sudah mendapat dukungan dari BOPI untuk menggulirkan turnamen.
Pria yang pernah bermukim di Amerika Serikat ini mengatakan bisa saja turnamen tersebut menggunakan nama sponsor. Kepastiannya, kata dia, baru terjadi setelah pihaknya mendapatkan sponsor yang tepat.
Hasani menyatakan akan ada bayaran untuk klub yang bertanding dalam turnamen ini. Akan tetapi nilainya belum bisa diputuskan sekarang. Sebab Mahaka Sports baru bisa bergerak lebih leluasa setelah mendapatkan dukungan BOPI.
"Dengan adanya surat dukungan tersebut diharapkan nantinya tidak ada sponsor yang berhenti di tengah jalan," tuturnya.
Mahaka Sports sudah mendapatkan lampu hijau dari BOPI sebagai promotor turnamen sepak bola di Indonesia. Walaupun belum diberi surat rekomendasi dari BOPI, tetapi Hasani mengklaim sudah mendapatkan surat dukungan. Ia mengaku lega dan bisa meneruskan ke klub-klub untuk tampil di turnamen ini.
Menurut dia, selama ini klub-klub banyak yang meragukan berlangsungnya turnamen karena khawati tidak diizinkan polisi. "Sekarang kami mendapat dukungan 100 persen, namun klub-klub tersebut juga harus memenuhi kriteria dan lolos verifikasi oleh BOPI," ujarnya.