Rabu 24 Jun 2015 12:18 WIB

Cegah Kecelakaan, Tol Cipali Harus Dipasang Reflektor

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Bilal Ramadhan
Tol Cipali diharapkan memecah kemacetan di jalur Pantura.
Foto: Republika/Raisan Al Farisi
Tol Cipali diharapkan memecah kemacetan di jalur Pantura.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Tol yang baru diresmikan, Cikopo-Palimanan (Cikopo) sering mengalami kecelakaan. Dari sejak dioperasikan hingga saat ini, jumlah kecelakaan lalu lintas yang terjadi telah mencapai hingga 30 kasus kecelakaan.

Menurut Kapolda Jabar Irjen pol Moechgiyarto, salah satu penyebab kecelakaan adalah faktor human error. Selain itu, masalah  penerangan. "Perlu adanya reflektor, jadi kalau kena sinar itu bercahaya. Di sana ada beberapa yang belum terpasang dengan baik," ujar Moechgiyarto kepada wartawan.

Ia mengatakan, ternyata sampai sekarang ini sudah ada 30 kejadian di tol tersebut. Kejadiannya, ada yang  siang hari, pagi hari dan malam hari. Rata-rata, kecelakaan yang terjadi akibat human error. Yakni, pengemudi mengantuk dan mengebut. Selain itu, pemasangan reflektor yang belum lengkap pun menjadi salah satu penyebabnya.

"Kemarin sudah saya cek, hasil pemantauan di Cipali itu persis di Km 94 itu ada 2 kali kejadian kejadiannya malam hari, ada reflektor yang belum terpasang," katanya.

Oleh karena itu, kata dia, Ia sudah menyampaikan ke pengelola jalan tol agar segera memasang reflektor. Idealnya reflektor tersebut bisa dipasang di sepanjang jalan. Sedangkan faktor human error, terjadi karena jalan tersebut mulus sekali panjang lurus, sehingga perlu berhati-hati.

Selain masalah reflektor, masalah rest area pun menjadi perhatiannya. Rest area, sedang diupayakan kemungkinan H-7 selesai. Saat ini rest area tersebut baru ada satu. Nantinya, 4 jalur mudik dan balik diharapkan bisa selesai.

"Untuk rest area itu ada 2 tipe G dan 2 tipe A. Tipe A ada pom bensinnya kalau tipe G tidak ada pom bensinnya," katanya.

Dikatakan Moechgiyarto, jalur Utara memang menjadi perhatiannya. Namun, jalur tengah dan jalur selatan pun tetap menjadi perhatian.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement