Rabu 24 Jun 2015 15:45 WIB

Unggah Komentar Bernada Pelecehan di Medsos, Siswa SMA di Adelaide Diskors

Red:
abc news
Foto: abc news
abc news

Tiga siswa SMA di Adelaide telah diskors karena mengirimkan pesan bernada kasar kepada seorang penulis feminis, dan bergurau tentang kekerasan terhadap perempuan.

Clementine Ford membagi pandangannya secara online setelah sejumlah foto intim dari sekitar 400 perempuan dan anak perempuan, di Australia Selatan, diunggah ke sebuah situs, dengan tanpa izin.

Clementine mengunggah foto dirinya di Facebook dengan pesan bernada perlawanan terhadap acara TV ‘Sunrise’, menuduh program itu menyalahkan korban atas apa yang terjadi.

Penulis feminis, Clementine Ford, menerima pesan bernada pelecehan setelah mengunggah pendapatnya akan ‘pornografi balas dendam’ secara online.

Penulis feminis, Clementine Ford, menerima pesan bernada pelecehan setelah mengunggah pendapatnya akan ‘pornografi balas dendam’ secara online.

Ada masalah ‘pornografi balas dendam’- yang tengah berkembang- yang diunggah ke internet oleh sejumlah mantan pasangan setelah hubungan percintaan kandas.

Clementine mengatakan, tren itu mengganggu.

"Ini bukan tentang seks, ini tentang kekuasaan. Ini bukan tentang melihat seseorang telanjang, ini tentang melihat seseorang telanjang ketika Anda tahu bahwa mereka tak menyetujuinya, memicu sensasi tambahan karena mengetahui bahwa mereka dipermalukan," utaranya.

Komentar Clementine di Facebook yang membela perempuan menimbulkan ancaman dan penganiayaan terhadapnya, sehingga perempuan ini kembali mengunggah beberapa komentar , termasuk yang diunggah oleh tiga anak laki-laki dari sebuah SMA di Adelaide.

Ketika sekolah menemukan komentar ini, anak-anak itu diskors dan kepala sekolah, Anita Zocchi, menerbitkan sebuah surat di situs resmi sekolah, yang menyebut bahwa komentar 3 siswa itu ‘menjijikkan’.

Ia mengatakan, sekolah telah dibanjiri dengan email yang mengatakan apa yang telah dilakukan anak-anak itu dan bahwa mereka sekarang menyesal.

"Mereka cukup tertekan. Saya harus menambahkan bahwa mereka memiliki catatan yang sangat baik di sekolah dan mereka memahami kesalahan besar mereka," utara Anita.

Clemetine mengatakan, ia terkesan dengan penanganan sekolah terhadap masalah ini.

"Ini membuat saya khawatir, bahwa terus ada opini publik tentang superioritas yang laki-laki muda rasakan terhadap perempuan dan khususnya terhadap tubuh perempuan, bahwa mereka bisa mengatakan apa pun yang mereka inginkan dan mengancam serta melecehkan," kemukanya.

Facebook diminta tangani serius

Clementine mengatakan, orang-orang tampaknya terdorong oleh rasa anonimitas yang mereka pikir disediakan media sosial.

"Inilah sebabnya mengapa bagian dari aktivisme saya adalah tentang menghilangkan mitos ini dari pikiran terdalam para monster - kebanyakan dari orang-orang ini normal," sebutnya.

Clemetine sempat diblokir dari Facebook karena mengunggah ulang beberapa pelecehan yang ia terima, tetapi situs media social ini tak melarang orang-orang yang sejak awal berkomentar.

Ia mengatakan perusahaan media social itu harus berubah.

"Saya ingin melihat perusahaan seperti Facebook mulai mengambil masalah ini jauh lebih serius," pintanya.

Ia berujar, "Pada awal kemunculannya, Twitter memiliki masalah yang sama dengan pelecehan online terhadap perempuan dan saya merasa mereka telah menunjukkan bahwa mereka benar-benar bersedia untuk menyelesaikan masalah ini.”

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan ABC News (Australian Broadcasting Corporation). Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab ABC News (Australian Broadcasting Corporation).
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَاِذْ قَالَ اِبْرٰهٖمُ رَبِّ اَرِنِيْ كَيْفَ تُحْيِ الْمَوْتٰىۗ قَالَ اَوَلَمْ تُؤْمِنْ ۗقَالَ بَلٰى وَلٰكِنْ لِّيَطْمَىِٕنَّ قَلْبِيْ ۗقَالَ فَخُذْ اَرْبَعَةً مِّنَ الطَّيْرِفَصُرْهُنَّ اِلَيْكَ ثُمَّ اجْعَلْ عَلٰى كُلِّ جَبَلٍ مِّنْهُنَّ جُزْءًا ثُمَّ ادْعُهُنَّ يَأْتِيْنَكَ سَعْيًا ۗوَاعْلَمْ اَنَّ اللّٰهَ عَزِيْزٌحَكِيْمٌ ࣖ
Dan (ingatlah) ketika Ibrahim berkata, “Ya Tuhanku, perlihatkanlah kepadaku bagaimana Engkau menghidupkan orang mati.” Allah berfirman, “Belum percayakah engkau?” Dia (Ibrahim) menjawab, “Aku percaya, tetapi agar hatiku tenang (mantap).” Dia (Allah) berfirman, “Kalau begitu ambillah empat ekor burung, lalu cincanglah olehmu kemudian letakkan di atas masing-masing bukit satu bagian, kemudian panggillah mereka, niscaya mereka datang kepadamu dengan segera.” Ketahuilah bahwa Allah Mahaperkasa, Mahabijaksana.

(QS. Al-Baqarah ayat 260)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement