Rabu 24 Jun 2015 18:52 WIB

Djohar Arifin: Saya Dimanfaatkan Bukan Dimusuhi

Rep: C35/ Red: Citra Listya Rini
Djohar Arifin
Foto: Republika/Edwin Dwi Putranto
Djohar Arifin

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --  Djohar Arifin yang tercatat sebagai Ketua Umum PSSI periode 2011-2015 menghadiri undangan dari Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora), Selasa (23/6). Djohar menegaskan tetap ingin menemui Menpora Imam Nahrawi meskipun tidak diundang.

Sebelumnya, pembela PSSI, Aristo Panggaribuan mengkritik kehadiran Djohar Arifin dalam memenuhi undangan Kemenpora karena sikap Djohar tersebut dianggap dapat memicu munculnya dualisme jilid baru. Dengan adanya tuduhan tersebut, Djohar mengklarifikasi maksud kehadirannya dalam undangan Kemenpora itu,

“Saya melihat hubungan PSSI dengan pemerintah macet tidak ada peluang sedikitpun. Saya sudah mendapatkan peluang untuk membahas kemacetan itu mestinya saya ini dimanfaatkan bukan dimusuhi,” kata Djohar kepada Republika Online (ROL), Rabu (24/6).

Djohar kemudian mencela reaksi orang-orang, terutama pembela PSSI yang mengkritik tindakannya tersebut. Dia heran karena setiap orang yang berhubungan dengan pemerintah akan dimusuhi dan dihukum.

Sebenarnya, Djohar hanya ingin mencari penyelesaian agar para pemain, pelatih dan yang lainnya bisa hidup normal kembali. Karena ia memikirkan nasib pemain, pelatih dan ribuan orang yang hidupnya dari sepak bola. 

Saat ini Djohar merasa sudah banyak dukungan yang mengalir untuknya baik dari klub, Asosiasi Provinsi dan juga pelatih serta pemain. Meskipun ia tidak menyebutkan spesifikasi pihak yang mendukungnya tersebut.

“Jika tidak ada yang memulai membicarakan ini tentu kerusakan sepak bola kita akan semakin parah,” kata Djohar menambahkan.

Ketika ditanya hasil pertemuannya dengan Kemenpora kemarin, Djohar enggan berkomentar. Hal itu mungkin karena Kemenpora sudah berjanji akan melaporkan hasil pertemuannya dengan Djohar ke DPR RI  pada Rapat Dengar Pendapat Umum (RDPU) dengan Komisi X DPR RI pada hari ini, Rabu (24/6).

 

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement