Rabu 24 Jun 2015 23:05 WIB

NU: Solidaritas Umat Islam Sudah Baik

Rep: c93/ Red: Agung Sasongko
Ketua Umum PBNU Said Aqil Siradj (tengah).
Foto: Republika/Rakhmawaty La'lang
Ketua Umum PBNU Said Aqil Siradj (tengah).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sekretaris Jenderal Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Marsudi Syuhud mengatakan, solidaritas antar umat Islam di Indonesia sudah sangat baik. Menurutnya, meski pun coraknya berbeda-beda tetapi ukhuwah islamiyah yang terjalin sangat luar biasa, betapa pun dalam ibadahnya terkadang orang menjalankan sesuai mazhab yang dianutnya.

 

“Bukti nyatanya ya mesjidnya bisa dipakai oleh semua orang, artinya menunjukan gak ada Islam satu, Islam dua, Islam tiga, Islam ya satu Islam. Buktinya, siapa pun yang membangun mesjid tersebut semua orang bisa menggunakannya kan?” ujar dia, Rabu (24/5)

 

Marsudi menambahkan, perbedaan sangatlah wajar terjadi. Sebab, Allah SWT pun tidak akan menuntut kita harus beribadah lebih berat atau lebih ringan. Terlebih, setiap mazhab pun pasti sudah memiliki aturan masing-masing yang sesuai dengan Alquran dan Assunnah.

 

“Kalau ingin pahalanya lebih banyak, ya berbuat baiknya pun harus lebih banyak juga. Hanya itu saja,” tambah dia.

 

Selain itu, bukti lainnya adalah tidak ada lagi orang yang mempermasalahkan jumlah rakaat Shalat Teraweh. Malahan, baik yang jumlah rakaatnya 11 atau pun 23 terkadang melaksanakan Shalat Teraweh secara berbarengan dalam satu mesjid yang sama.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement