REPUBLIKA.CO.ID, PALESTINA-- Kelompok politik sayap kiri (Nordic Green Left) di parlemen Eropa menyebarkan petisi untuk menuntut Israel mengakhiri blokade Jalur Gaza. Anggota parlemen telah mengumpulkan lebih dari 100 tanda tangan untuk menuntut Israel mengakhiri blokade.
"Dalam delapan tahun terakhir Gaza telah mengalami tiga serangan militer besar oleh Israel," ujar anggota Parlemen Eropa untuk Nordic Green Left, Martina Anderson seperti dilansir Worldbulletin (24/6)
Ia mengatakan, jalur Gaza memiliki beberapa daerah perkotaan yang paling padat penduduknya. Untuk itu blokade Gaza harus segera diakhiri.
Kelompok Nordic Green Left terdiri dari 52 anggota dari 14 negara di Parlemen Eropa.
Proses pengakhiran blokade Gaza telah dilakukan pertama kali pada Mei 2010. Namun, langkah ini berakhir dengan tragedi setelah pasukan komando Israel menewaskan delapan warga Turki dan seorang Amerika asal Turki dalam serangan di kapal armada. Orang lain kebangsaan Turki meninggal di rumah sakit pada tahun 2014 setelah koma selama hampir empat tahun.
Sejak tahun 2007, Israel telah memberlakukan blokade laut yang ketat di Jalur Gaza. 1,8 juta penduduk kota Palestina telah kehilangan mata pencaharian selama satu dekade blokade.
Pada bulan Juli dan Agustus 2014, lebih dari 2.100 warga Palestina di Jalur Gaza tewas dan 11.000 terluka. Kebanyakan perempuan dan anak-anak.