Jumat 26 Jun 2015 12:00 WIB
Ramadhan 2015

Jumlah Pemudik Jabar Diprediksi Menurun

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Indah Wulandari
Kendaraan bermotor pemudik memadati ruas jalur Pantura di Lohbener, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, pada musim mudik tahun lalu.
Foto: Republika/Aditya Pradana Putra
Kendaraan bermotor pemudik memadati ruas jalur Pantura di Lohbener, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, pada musim mudik tahun lalu.

REPUBLIKA.CO.ID,BANDUNG -- Jumlah pergerakan penumpang di Jawa Barat pada mudik lebaran 2015 ini diprediksi menurun dibanding tahun sebelumnya. Pada 2014 lalu tercatat 2,1 juta penumpang. Tahun ini, diperkirakan menjadi sekitar dua juta.

Prediksi tersebut, berdasarkan hasil survei Dinas Perhubungan Jabar terhadap sejumlah lokasi keberangkatan penumpang seperti terminal, stasiun, pelabuhan angkutan sungai danau dan penyeberangan (ASDP), dan bandar udara.

Menurut Kepala Dinas Perhubungan Jabar Dedi Taufik, penurunan penumpang yang relatif signifikan diperkirakan terjadi pada angkutan bis.

Pada 2013 lalu, jumlah pengguna bis saat mudik lebaran mencapai 1,86 juta penumpang. Angka ini berkurang pada 2014 menjadi 1,71 juta penumpang.

Tahun ini pun, pengguna bis diprediksi kembali berkurang menjadi 1,69 juta penumpang dengan total armada yang beroperasi sebanyak 8.400 unit  yang meliputi bis antar kota dalam provinsi, antar kota antar provinsi, dan pariwisata.  

"Ini berdasarkan survei di 10 terminal utama seperti di Bogor, Bandung, Cirebon, Tasikmalaya, Karawang, Ciamis, Sukabumi, dan Bekasi,"  ujar Dedi, Kamis (25/6).

Penurunan penumpang pun, kata dia, diprediksi terjadi pada angkutan sungai, danau, dan penyeberangan. Menurutnya, pada 2014 lalu tercatat 48.982 pengguna ASDP, sedangkan pada tahun ini diperkirakan sekitar 48.529 penumpang.

Berbeda dengan bis dan ASDP, kata dia, penumpang diprediksi terjadi pada kereta api dan pesawat. Berdasarkan data dari Daop II dan III PT Kereta Api Indonesia, penumpang yang berangkat dari Kota Bandung dan Cirebon pada 2014 lalu mencapai 243.381 penumpang. Sedangkan tahun ini, diprediksi meningkat menjadi 266.640 dengan total armada mencapai 31 kereta api.

 "Untuk penumpang udara ada keberminatan, setiap tahun ada kenaikan, 2015 diproyeksikan ada kenaikan 16,21 persen, dengan jumlah pesawat 24," katanya.

Dedi memprediksi, lonjakan pun diprediksi terjadi pada pengguna sepeda motor. Berdasarkan data dari Kementerian Perhubungan, pengguna sepeda motor yang melintasi jalur mudik di Jabar diprediksi mencapai dua juta.

Penambahan ini salah satunya diperkirakan karena peralihan dari penumpang bis. Dedi berharap, adanya peningkatan pengguna sepeda motor ini diikuti dengan kesadaran pengendaranya untuk tidak menggunakan jalan darat.

"Mudah-mudahan motor banyak juga tidak di jalan raya, tapi diangkut kereta api, truk, dan kapal laut," katanya.

Dikatakan Dedi, pihaknya sangat memerhatikan kesiapan armada yang akan mengangkut penumpang. Sebagai contoh, pihaknya akan melakukan uji kelayakan pada setiap bis yang beroperasi. "Nanti akan kita labelin stiker Kemenhub," katanya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement