REPUBLIKA.CO.ID, TEMUCO – Pelatih Bolivia, Mauricio Soria, mengaku Bolivia tidak berhasil dalam mengubah sistem bermainnya. Bolivia baru saja dikalahkan Peru di perempat final Copa America dengan skor 3-1 di Estadio Municipal Bicentenario German Becker, Temuco, Jumat (26/6) pagi WIB.
Paolo Guerrero mematikan tim yang dijuluki La Verde itu dengan gol hat-tricknya. Pemain yang baru saja ditandangani Flamengo ini benar-benar menguasai lapangan. Dengan menjaringkan dua gol di babak pertama sebelum kemudian membungkus kemenangan di babak kedua dengan sepakan jitunya.
Soria mengakui Bolivia sudah mempersiapkan lima bek untuk pertandingannya kali ini dengan partner strikernya Caludio Pizarro. Namun ternyata rencana itu gagal karena pukulan ganas mereka di lapangan. Mereka bisa mengambil keuntungan dari peluang mereka. Meskipun demikian ia mengaku permainan timnya lebih baik saat di babak kedua.
“Kami harus memperhatikan gaya bermain dua penyerang besar mereka, mereka berperan dalam menentukan perubahan rencana kami,” katanya yang dilansir Goal, Jumat (26/6).
Bolivia mencapai delapan besar untuk pertama kalinya sejak menyegel runner-up pada tahun 1997 mengalahkan Argentina. Soria mengakui timnya memiliki pekerjaan rumah agar bisa mengimbangi saingan Amerika Selatan mereka.