REPUBLIKA.CO.ID, PALEMBANG -- Alquran 30 juz terbesar di dunia terbuat dari kayu tembesu di Kota Palembang, mampu membuat kagum wisatawan yang datang melihatnya, terutama keunikan dan kekhasan seni ukir karya putra-putra Sumatra Selatan.
Dengan ukiran khas tradisional Palembang tersebut, membuat wisatawan yang berkunjung tidaklah lengkap rasanya bila belum datang ke tempat penyimpanan Alquran itu, kata pengurus Bait Alquran Al Akbar, Sarkoni di Palembang, Sabtu (27/6).
Menurut dia, kitab suci yang diberi nama Alwuran Al Akbar lebih dikenal Alquran raksasa tersebut menjadi salah satu destinasi wisata religi andalan di Bumi Sriwijaya tersebut.
Alwuran raksasa ini tersusun rapi berdiri setinggi 15 meter memiliki 315 potongan papan tembesu berukuran 177X140 centimeter yang kedua sisinya diukir, sehingga jumlahnya menjadi 630 halaman dilengkapi tajwid serta doa khatam bagi para pemula.
Menurut Sarkoni, Alwuran raksasa diukir itu dibuat mulai tahun 2002 dan selesai pada 2009. Semuanya dikerjakan oleh tangan-tangan terampil putra daerah Sumsel. Alwuran dibuat dari ukiran khas Palembang berwarna dasar kayu cokelat menggunakan huruf Arab timbul warna kuning keemasan.
Menurut dia, setiap lembaran ukiran terdapat motif kembang di bagian tepi juga berwarna keemasan mencerminkan kebudayaan khas Kesultanan Darussalam Palembang sebagai akar budaya yang harus tetap dijaga.
Bagi pengunjung, kata Renny, keberadaan Alwuran raksasa itu sangat bagus, terutama bagi mereka yang baru melihatnya yang dianggap sangat megah. Keberadaan Alquran raksasa ini tidak hanya santer terdengar di kalangan masyarakat di seluruh penjuru tanah air, bahkan dunia internasionalpun telah mengakui kemegahan dan ketakjuban karya seni Islam dengan ukiran khas Palembang dan memiliki ukuran terbesar yang pernah ada.
Di mana Alquran raksasa itu mendapat pengakuan dari Muri bahkan dari parlemen negara-negara Islam yang ada di dunia yang melihatnya pada tahun 2012, katanya.