REPUBLIKA.CO.ID, KUWAIT -- Kuwait telah menahan pengemudi kendaraan yang membawa seorang pelaku bom bunuh diri di Masjid Syiah. Sebelumnya, sebuah ledakan tersebut menewaskan 27 orang.
Kementerian Dalam Negeri mengatakan, mobil produksi Jepang tersebut meningalkan Masjid setelah terjadi pemboman, Jumat (26/6). Seperti dilaporkan kantor berita KUNA, Ahad (28/6) pengemudi merupakan warga ilegal bernama Abdul Rahman Sabah Aidan (26 tahun).
Ia ditemukan bersembunyi di salah satu rumah di al-Riqqa. "Penyelidikan awal menunjukkan bahwa pemiliki rumah adalah pendukung pemikiran 'menyimpang'," kata Kementerian tersebut.
Istilah 'menyimpang' sering digunakan oleh pihak berwenang di kawasan Teluk untuk merujuk militan Islam al-Qaeda. Kelompok radikal ISIS sebelumnya mengaku bertanggung jawab atas serangan bom bunuh diri tersebut. Bom menargetkan 2.000 jamaah sholat di masjid Imam al-Shadiq.
Sebelumnya, bomber ISIS bernama Abu Sulaeiman al-Muwahed mengatakan di media sosial bila ia menargetkan 'bait murtad'. Istilah ISIS untuk merujuk Syiah yang dianggap sebagai bidah.
Para pejabat mengatakan, bom tersebut dimaksudkan untuk membangkitkan permusuhan antara mayoritas Sunni dan minoritas Syiah. Membahayakan hubungan harmonis antara sekte di Kuwait.
Syiah berada antara 15 hingga 30 persen dari populasi Kuwait yang berpenduduk mayoritas Sunni. Kedua muslim hidup berdampingan.