Ahad 28 Jun 2015 21:10 WIB

HTI: Islam Alami Kriminalisasi

Rep: c28/ Red: Agung Sasongko
Militan ISIS pamer kekuatan.
Foto: AP
Militan ISIS pamer kekuatan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Juru Bicara Muslimah Hizbut Tahrir Iffah Ainur Rochma, mengungkap selama Ramadhan pihaknya menargetkan penegakan syariat. “Kita manfaatkan Ramadhan ini untuk lebih memahamkan pemahaman tentang khilafah kepada masyarakat.” Katanya, Ahad (28/6).

Pasalnya, Kata iffah, beberapa bulan ini syariat Islam alami kriminalisasi, ambil contoh kasus ISIS. Ini dapat dilihat bagaimana media atau pihak pengamat selalu menghubung-hubungkan tindak kekerasan yang dilakukan oleh ISIS representasi Islam.

“Bahkan kemudian sampai muncul kartun gambar bendera laa ilaha illaallah sebagai simbol mahkota kekerasan. Ini merupakan hal yang bertentangan dengan kebutuhan umat Islam," Jelasnya.

Menurutnya, umat Islam sedang membutuhkan syariat Islam yang tegak secara sempurna. “Ditambah lagi pemahaman umat terhadap syariat islam yang masih sangat terbatas. Ini adalah masalah juga.” Katanya.

Masyarakat Aceh yang sudah mewakili syariat Islam misalnya, memberlakukan jam malam di Aceh bagi perempuan sejak awal juni kemarin. Hal ini, malah diserang dan dianggap kalau syariat Islam diberlakukan paling seperti Aceh ini.

“Perempuan dilarang keluar malam. Meskipun tujuannya adalah melindungi wanita dari eksploitasi. tetapi tetep itu dianggap sebagai sesuatu yang negatif dan dihubung-hubungkan dengan syariat islam yang disimbolkan dengan istilah-istilah penekanan.” Jelasnya.

“Jadi ini harus menjadi agenda komunal HTI untuk memperbaiki pemahaman umat terhadap syariat islam.” Tambahnya.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement