Senin 29 Jun 2015 13:57 WIB

Presiden Bank Dunia Ucapkan Selamat Atas Berdirinya AIIB

Presiden Bank Dunia (World Bank) Jim Yong Kim (kiri) didampingi Menkeu Bambang Brodjonegoro (kanan) memberikan keterangan pers seusai bertemu Presiden Joko Widodo di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (20/5).
Foto: Antara/Andika Wahyu
Presiden Bank Dunia (World Bank) Jim Yong Kim (kiri) didampingi Menkeu Bambang Brodjonegoro (kanan) memberikan keterangan pers seusai bertemu Presiden Joko Widodo di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (20/5).

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Bank Dunia mengucapkan selamat atas ditandatanganinya kesepakatan bersama para pendiri Bank Investasi Infrastruktur Asia (AIIB).

“Saya mengucapkan selamat kepada para anggota pendiri Bank Investasi Infrastruktur Asia atas berdirinya institusi pembangunan baru tersebut hari ini. Lebih banyak pendanaan untuk infrastruktur akan membantu kaum tidak mampu, dan kami sangat senang dapat bekerjasama dengan Cina dan negara-negara lainnya untuk membantu AIIB segera beroperasi," ujar Presiden Kelompok Bank Dunia Jim Yong Kim dalam siaran pers, Senin (26/9).

 

Ia mengatakan, kebutuhan investasi infrastruktur di negara berkembang terlalu besar untuk satu lembaga sendiri. Dunia membelanjakan sekitar 1 triliun dolar AS setiap tahun untuk infrastruktur, tapi kebanyakan dana tersebut ditujukan untuk negara maju. Negara berkembang dan berpendapatan rendah menghadapi kekurangan sebesar 1 triliun dolar AS sampai 1.5 triliun dolar AS per tahun dalam belanja infrastruktur.

"Kami memandang AIIB sebagai mitra baru yang penting untuk berbagi cita-cita bersama, yaitu mengakhiri kemiskinan ekstrim," ujarnya. Menurutnya, dengan standar lingkungan, tenaga kerja dan pengadaan yang baik, AIIB dapat bergabung dengan Bank Dunia dan bank pembangunan lain untuk menjawab kebutuhan infrastruktur yang sangat penting untuk mengakhiri kemiskinan, mengurangi kesenjangan dan mendorong kesejahteraan bersama.

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement