REPUBLIKA.CO.ID, PERTH -- Australia sedang mengupayakan kerja sama militer dengan Indonesia. Mantan Kepala Angkatan Darat Australia (2002-2008) Peter Leahy mengatakan rencana kerja sama militer berupa kemitraan strategis dengan Indonesia sedang diupayakan tapi dirinya tidak dapat memastikan kapan realisasinya.
"Saya tidak bisa memastikan, bisa lima tahun, bisa 10 tahun, tidak ada waktu persis," kata dia dalam forum strategi Indo-Pasifik yang digelar oleh Perth US-Asia Center dan University of Western Australia (UWA) di Perth, Selasa (30/6).
Ia juga mengakui Indonesia di bawah pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) tentu tidak sama dengan Indonesia di bawah pemerintahan Presiden Soesilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Dengan presiden yang baru, semua pihak masih meraba-raba tentang pandangan Presiden Jokowi tentang kemitraan strategis bidang militer antara Indonesia dan Australia.
"Tapi pemerintahan yang sekarang sudah mendeklarasikan niat mengembangkan kekuatan angkatan laut. Ini adalah peluang bagi Australia untuk turut memperkuat kapasitas dan kelengkapan sektor pengamanan di laut," katanya.
Selain memperkuat diplomasi militer, Leahy juga meyakini diplomasi antara warga negara memainkan peran penting perbaikan hubungan dua negara. Indonesia adalah peluang pasar yang demikian besar, dengan populasi yang demikian berkembang di Indonesia, Australia berpeluang untuk melakukan lebih banyak perdagangan dan mengembangkan sektor pendidikannya.