REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua Komisi I DPR RI Hanafi Rais meminta TNI segera menginvestigasi insiden kecelakaan pesawat Hercules C-130 yang menewaskan 12 kru dan 113 warga sipil di Medan, Sumatera Utara, Selasa (30/6).
"Kami harap investigasi dari internal TNI bisa cepat dilakukan maka apabila ada tindakan bisa segera dilakukan," katanya di Gedung Nusantara II, Jakarta, Rabu.
Dia mengatakan apabila benar ada ketidaksesuaian prosedur terkait alutsista, maka Komisi I DPR RI meyakini TNI memiliki mekanisme internal untuk investigasi dan mengusut oknum yang terlibat.
Hanafi menjelaskan, alutsista baik pesawat dan kapal apabila penggunaannya untuk prajurit, maka harus ditaati peruntukannnya tersebut.
"Apabila ada masyarakat sipil di sana, saya memahami bahwa pemerintah perlu perhatian lebih," katanya.
Dia menjelaskan pesawat Hercules merupakan jenis pesawat angkut. Artinya khusus untuk droping barang dan perpindahan pasukan dan untuk prajurit. Apabila ada tujuan khusus kemudian sipil ikut dalam pesawat itu, maka ada pengecualian.
"Tapi di luar itu tidak diperkenankan membuat atau pakai alutsista untuk transportasi pribadi atau sipil," katanya.
Dia menegaskan Komisi I DPR RI memiliki wewenang untuk mengawasi proses investigasi tersebut agar berjalan transparan dengan pemantauan dalam prosesnya.
Selain itu, menurut dia, Komisi I DPR RI akan melakukan komunikasi intetensif dengan Panglima TNI dan Kepala Staf Angkatan Udara agar investigasi tersebut tidak salah sangka di publik.
Sebelumnya pesawat Hercules milik TNI AU yang jatuh di Jalan Jamin Ginting, Medan, Selasa (30/6) siang, menimpa sebuah mobil Toyota Fortuner dan juga mengenai dua bangunan ruko yang sedang dibangun.
Lokasi jatuhnya pesawat dengan nomor penerbangan A1310 itu berada di dekat Bandara Lanud Soewondo, bekas Bandara Polonia Medan.