Rabu 01 Jul 2015 15:10 WIB

Ini yang Penjelasan Gatot Jelang Uji Kelayakan di Komisi I DPR

 Presiden RI Joko Widodo (tengah) didampingi Panglima TNI Jenderal Moeldoko (kiri) dan KSAD TNI AD Jenderal Gatot Nurmanto, menaiki tank anoa di Pusat Latihan Tempur (Puslatpur) Baturaja, Sumsel, Selasa (16/6).  (Antara/Nova Wahyudi)
Presiden RI Joko Widodo (tengah) didampingi Panglima TNI Jenderal Moeldoko (kiri) dan KSAD TNI AD Jenderal Gatot Nurmanto, menaiki tank anoa di Pusat Latihan Tempur (Puslatpur) Baturaja, Sumsel, Selasa (16/6). (Antara/Nova Wahyudi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Calon Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo mengatakan dirinya akan menjelaskan kesiapan TNI dalam menghadapi tantangan dalam konteks nasional, regional, dan global serta tantangan bangsa Indonesia ke depan. "Secara garis besar saya akan menceritakan kondisi global, regional, dan nasional saat ini bagaimana serta tantangan bangsa Indonesia kedepan seperti apa," katanya di gedung Nusantara II, Jakarta, Rabu (1/7).

Dia mengatakan juga akan menjelaskan bagaimana TNI menjalankan tugasnya secara efektif dan efisien dalam menghadapi tantangan tersebut.Terkait program pengembangan Alat Utama Sistem Senjata, Gatot menegaskan komitmennya untuk melanjutkan 'Minimum Essential Forces'.

Hal itu menurut dia sejalan dengan komitmen pemerintah untuk meningkatkan kemampuan alutsista Indonesia. "Kami inginkan (membeli alutsista) baru," kata Presiden Joko Widodo di Mako Brimob dalam HUT Bhayangkara menyampaikan "kita lebih baik membeli alutsista baru," ujarnya.

Gatot menegaskan apabila sudah menjadi keputusan Presiden maka hal itu tidak bisa ditawar lagi. Selain itu Gatot mengaku mempersiapkan uji kelayakan dan kepatutan tersebut dengan membaca situasi teraktual dari konteks global, regional dan nasional.

Komisi I DPR dijadwalkan mengadakan uji kelayakan dan kepatutan calon Panglima TNI Jenseral Gatot Nurmantyo pada Rabu (1/7) siang. Jenderal Gatot yang saat ini menjabat KSAD merupakan calon tunggal yang telah diajukan Presiden Jokowi untuk menggantikan Jenderal  Moeldoko.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement