REPUBLIKA.CO.ID, HONG KONG -- Puluhan ribu warga Hong Kong ambil bagian dalam aksi pro-demokrasi memperingati 18 tahun penyerahan Hong Kong dari Inggris kepada Cina.
Panitia mengatakan sedikitnya 48 ribu orang berpartisipasi. Namun, menurut polisi jumlahnya di bawah 20 ribu.
BBC, Rabu (1/7), melaporkan protes kali ini lebih tenang dibandingkan tahun lalu dimana 500 ribu orang ikut serta. Juni lalu paket reformasi yang didukung Cina ditolak parlemen Hong Kong.
Reformasi itu akan memberi pemilih Hong Kong hak memilih pemimpin untuk pertama kali, setelah calonnya disetujui Cina. Aktivis mengatakan paket tersebut hanyalah demokrasi palsu.
Demonstran berkumpul di Victoria Park lalu berjalan kaki menuju pusat pemerintahan. Sebagian besar membawa payung kuning sebagai simbol perlawanan tahun lalu terhadap polisi. Mereka juga meminta pemimpin Hong Kong CY Leung turun.