REPUBLIKA.CO.ID, PALMYRA -- ISIS telah menghancurkan patung singa penjaga Museum Palmyra berusia 2.000 tahun.
Kepala Departemen Benda Bersejarah Museum Palmyra Maamoun Abdelkarim mengatakan patung singa yang dikenal dengan Singa dari al Lat adalah bagian dari museum yang tak tergantikan.
"Anggota ISIS telah menghancurkan Singa al Lat setinggi tiga meter dan berat 15 ton," ujar dia, dilansir dari The Guardian, Jumat (3/7).
Abdelkarim menganggap ISIS melakukan kejahatan paling serius karena telah mengharuskan warisan sejarah Palmyra. UNESCO telah turun tangan menggunakan satelit untuk memantau situs kuno yang terancam oleh ISIS.
Patung yang terbuat dari batu kapur itu ditemukan sejak 1977 oleh arkeolog Polandia saat melakukan misi pecarian peninggalan pra Islam di wilayah Arab. Patung juga telah ditutupi oleh plat logam dan karung pasir untuk melindungi dari serangan.
"Kami tak pernah membayangkan ISIS akan datang ke Palmyra dan menghancurkannya," ujar dia.
ISIS merebut Palmyra dari pasukan pemerintah sejak (21/5) lalu. Tindakan ISIS telah membuat khwatir dunia internasional mengenai situs kuno nan antik tersebut. Sejauh ini situs terlihat masih utuh.