REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebanyak 19 klub Divisi Utama dipastikan turun pada turnamen Piala Kemendekaan yang pelaksanaannya diprakarsai oleh Tim Transisi bentukan Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora).
Kepastian keiikusertaan klub tersebut disampaikan di sela Workshop Piala Kemendekaan 2015 di Hotel Royal Kuningan, Jakarta, Jumat (3/7). Sesuai dengan rencana kejuaraan ini akan dimulai 1 Agustus.
"Untuk sementara ada 19 klub yang telah siap. Klub ini akan dibagi dalam tim grup. Peluang untuk bertambah masih ada karena ada beberapa klub yang masih dalam komunikasi," kata anggota Pojka Komunikasi Tim Transisi, Zuhaeri Misrawi.
Ke-19 klub tersebut adalah Grup A PSMS Medan, PSPS Pekanbaru, Persires, Lampung FC, Persitara dan Kalteng Putra. Sesuai dengan rencana, PSMS Medan akan menjadi tuan rumah untuk babak penyisihan.
Grup B meliputi Perserang, Cilegon United, Persika Karawang, PSIR Rembang, Persip Pekalongan dan Persidago Gorontalo. Untuk tuan rumah masih diperebutkan antara Perserang dan Cilegon United.
Sedangkan Grup C berisi klub-klub yang berasal dari Jawa Timur meliputi Persepam MU, Persebo Jaya Bondowoso, Madiun Putra, Persikap Pasuruan Jaya, Persatu Tuban dan Persinga Ngawi. Tuan rumah belum ditetapkan karena ada tiga klub yang mengajukan sebagai tuan rumah.
"Martapura FC belum dimasukkan dalam grup baru karena kepastiannya baru hari ini. Masih ada beberapa klub yang siap. Makanya kami menunggu hingga Senin (6/7)," katanya menambahkan.
Menurut dia, peluang bertambahnya jumlah klub memang sangat terbuka. Apalagi turnamen ini klub yang turun cukup dimanjakan dengan adanya uang tampil atau match fee sebesar Rp50 juta per pertandingan. Selain itu hampir semua akomodasi ditanggung.
Selain itu panitia juga akan memfasilitasi 22 pemain dengan enam orang ofisial untuk masing-masing tim. Setiap tim juga diberikan kesempatan untuk menggunakan satu pemain asing. "Yang jelas biaya turnamen ini tidak menggunakan dana APBN. Tetap dana berasal dari beberapa sponsor," kata Zuhaeri menegaskan.
Sementara itu Menpora Imam Nahrawi mengatakan menyambut baik peran serta klub dalam mensukseskan Piala Kemerdekaan. Turnamen ini diharapkan menguntungkan semua pihak mulai dari pemain, manajemen, masyarakat hingga perangkat pertandingan.
"Jangan sampai menguntungkan segelintir orang. Dan turnamen ini didorong untuk persatuan dan kesatuan bangsa. Semangat ini harus digerlorakan kembali," katanya usai menutup Workshop Piala Kemerdekaan 2015.