REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Presiden Jusuf Kalla meminta penyidik angkatan udara untuk menyelidiki dugaan digunakannya suku cadang rekondisi di pesawat Hercules. Permintaan penyelidikan ini disampaikannya usai insiden jatuhnya Hercules C-1310 di Medan, Sumatera Utara.
"Ya tentu harus diteliti oleh angkatan udara. Harus diperiksa," kata Kalla di kantor Wakil Presiden, Jakarta, Jumat (3/7).
Sebelumnya, anggota komisi I DPR, Effendi Muara Sakti Simbolon, meminta dilakukannya penyelidikan forensik usai kecelakaan pesawat militer TNI AU di Medan, Sumatera Utara, Selasa (30/6). Pesawat yang diproduksi pada 1964 itu jatuh dan menewaskan sedikitnya 122 orang.
Menurut Effendi, penyebab kecelakaan pesawat yakni masalah spare parts atau suku cadang. "Mau enggak investigasi forensik. Pesawat kalau komponennya lengkap pasti bisa terbang. Sebab pesawat itu merupakan moda transportasi paling aman, kalau benar-benar spareparts-nya baru atau orisinal. Karena itu, kalau terjadi musibah pasti unsur spare parts, " kata Effendi Simbolon dalam dialog "Hercules dan Tantangan baru Panglima TNI" di Gedung DPR Jakarta, Kamis (2/7).
Lebih lanjut, Effendi menilai meskipun pesawat yang dimiliki tergolong baru, namun ia menduga suku cadang yang digunakan merupakan suku cadang rekondisi.
Wakil Presiden Jusuf Kalla, sebelumnya, juga menjanjikan penambahan alutsista milik TNI pada APBN 2016. "Itu harus. Nanti lagi kita tambah di anggaran 2016," kata Kalla di Hotel Grand Sahid, Jakarta, Kamis (2/7).
Kendati demikian, penambahan dan modernisasi alutsista milik TNI akan dilakukan sesuai dengan anggaran yang dimiliki pemerintah sehingga tidak membebani anggaran.