Sabtu 04 Jul 2015 11:58 WIB

Luhut: UKM Masa Depan Ekonomi Indonesia

Rep: Andi Nurroni/ Red: Ani Nursalikah
Pengusaha Usaha Kecil Menengah (UKM), Supri (30) menyerut papan pintu yang akan dijual di rumah produksi miliknya kawasan Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Kamis (26/6). Dinas Koperasi Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) meminta agar para pelaku UKM mening
Foto: Raisan Al Farisi/Republika
Pengusaha Usaha Kecil Menengah (UKM), Supri (30) menyerut papan pintu yang akan dijual di rumah produksi miliknya kawasan Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Kamis (26/6). Dinas Koperasi Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) meminta agar para pelaku UKM mening

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Presiden Joko Widodo mencanangkan penguatan peran sektor usaha kecil dan menengah (UKM) sebagai basis pertumbuhan ekonomi Indonesia. Demi mewujudkan visi tersebut, BUMN didorong merangkul UKM sebanyak-banyaknya.  

Hal tersebut disampaikan Kepala Staf Presiden Luhut Binsar Panjaitan dalam lawatan ke Terminal Teluk Lamong di Surabaya, Jumat (3/7). Mengutip pesan Presiden, Luhut menyampaikan kemajuan sektor UKM akan berkontribusi besar terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia.

Atas dasar tersebut, menurut dia, pemerintah saat ini banyak mengalihkan subsidi ke sektor-sektor yang dirasakan langsung oleh rakyat. Hal itu termasuk penurunan suku bunga pinjaman bank, dari 22 persen sebelumnya hingga mencapai sembilan persen secara bertahap.

“Ini akan mengubah struktur ekonomi kita dalam lima tahun ke depan. Memang, akibatnya, dalam satu-dua tahun akan ada gejolak. Tapi setelah itu, kita akan memasuki era ekonomi yang efisein dan ekonomi kita akan kompetitif menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN,” ujar dia.

Luhut meyakinkan masyarakat, saat ini pemerintah sedang melakukan transformasi ekonomi. Hal tersebut menurut dia, memerlukan kesabaran. Sejumlah pengalihan subsidi yang dilakukan hari ini dampaknya bagus terhadap ruang fiskal, pembangunan infrastruktur, serta bantuan-bantuan bagi masyarakat.

“Kata presiden, kalau dua-tiga tahun ekonomi kita bagus, kita akan berikan (sebagian besar anggaran) untuk rakyat. Untuk (proyek) yang gede-gede, biar swasta dan BUMN,” kata dia.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement