Rabu 08 Jul 2015 18:00 WIB

Bank Mandiri Berikan Bantuan Kesehatan di Sumbawa

Rep: c87/ Red: Satya Festiani
Bank Mandiri
Foto: Darmawan/Republika
Bank Mandiri

REPUBLIKA.CO.ID, SUMBAWA -- Bank Mandiri memberikan bantuan alat kesehatan senilai Rp 100 juta untuk Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sumbawa Besar. Bantuan tersebut untuk meningkatkan kualitas layanan kesehatan di Sumbawa Besar.

Bantuan diserahkan oleh Direktur Corporate Banking Bank Mandiri Royke Tumilaar kepada Direktur RSUD Sumbawa Tri Waluyo dan disaksikan oleh Wakil Menteri Keuangan Mardiasmo di Universitas Teknologi Sumbawa, Nusa Tenggara Barat, Rabu (8/7).

Menurut Royke Tumilaar, pemberian bantuan untuk mendukung peningkatan alat kesehatan masyarakat di wilayah Nusa Tenggara Barat, khususnya Sumbawa. Sebelumnya, Bank Mandiri juga membantu pengadaan mobil ambulance senilai Rp 300 juta untuk mendukung perbaikan layanan RSUD Sumbawa.

“Kami berharap bantuan ini dapat melengkapi fasilitas dan layanan kesehatan di RSUD Sumbawa sehingga kualitas kesehatan masyarakat dapat lebih baik lagi,” kata Royke.

Pemberian bantuan Bank Mandiri, lanjut Royke, juga merupakan salah satu bagian dari upaya Bank Mandiri memberikan nilai tambah yang lebih baik bagi masyarakat. Menurutnya, selain menjalankan bisnis di bidang keuangan, Bank Mandiri juga berfungsi sebagai agent of development bagi masyarakat sekitar. Sehingga dapat meningkatkan peran dalam memakmurkan negeri.

Penyerahan bantuan alat kesehatan ini juga merupakan salah satu implementasi program bina lingkungan Bank Mandiri. Saat ini, program bina lingkungan Bank Mandiri dilaksanakan melalui tiga pilar utama. Yakni diawali dengan pencapaian kemandirian edukasi dan kewirausahaan melalui pelaksanaan program Wirausaha Muda Mandiri dan Mandiri Peduli Pendidikan. Tujuannya untuk menciptakan pemimpin di masa depan yang siap dengan persaingan global.

Kemudian, membentuk komunitas mandiri melalui pelaksanaan program Mandiri Bersama Mandiri. Tujuannya untuk membina kelompok masyarakat/komunitas secara terintegrasi dalam hal kapasitas, infrastruktur, kapabilitas dan akses.

Pilar yang terakhir adalah financial literacy. Tujuannya untuk membuka wawasan masyarakat tentang pentingnya keterampilan untuk mengelola sumber daya keuangan sebagai bagian dari perencanaan hidup jangka panjang.

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement