Rabu 08 Jul 2015 16:42 WIB

La Nyalla: Tanpa Kompetisi, Pemain Cari Uang 'Haram'

Rep: C35/ Red: Israr Itah
Ketua Umum PSSI La Nyalla Mattalitti .
Foto: Republika/Yasin Habibi
Ketua Umum PSSI La Nyalla Mattalitti .

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA –- Ketua Umum PSSI La Nyalla Mattalitti menuding terlantarnya pemain dan seluruh elemen sepak bola sebagai tanggung jawab Kemenpora. Ia menegaskan semua kekisruhan yang membuat sepak bola Indonesia terlantar saat ini karena ulah Kemenpora yang membekukan PSSI.

 Berhentinya kompetisi Liga Sepakbola Indonesia (LSI) membuat sejumlah pemain bermain di liga amatir atau tarkam. Salah satunya Liga Ramadhan yang digelar di Lapangan Sultan Hasanuddin, Makassar beberapa waktu lalu.

Hal itu belum termasuk nasib elemen sepak bola selain pemain, seperti wasit, asisten wasit, dan lainnya yang terpaksa menganggur karena tidak ada kompetisi.Klub juga terkena dampak, karena klub tidak mendapatkan pemasukan yang akhirnya kesulitan menggaji pemainnya.

Kondisi ini membuat pemain terpaksa mencari nafkah dengan bermain di pertandingan amatir. La Nyalla menyebut ini sebagai uang 'haram' karena status mereka sebagai pesepak bola. 

“Kalau mereka tidak bisa nyari uang halal ya mereka terpaksa nyari uang haram,” kata La Nyalla kepada Republika Online awal pekan ini. “Mereka kan pemain profesional, jadi sebenarnya haram hukumnya bermain di level tarkam seperti itu.” k

Ia mengaku PSSI tidak memberikan kucuran dana sepeser pun kepada klub dan pemain karena juga tak memiliki pemasukan dari berhentinya kompetisi. La Nyalla tetap meminta pertanggungjawaban Kemenpora yang sudah membekukan PSSI sehingga berujung adanya pertandingan amatir seperti pertandingan tarkam tersebut. Ia menegaskan pemain yang bermain di pertandingan tarkam bukan tanggung jawab PSSI.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement