Senin 13 Jul 2015 10:48 WIB

Wali Kota Bandar Lampung Berpeluang Dua Periode

Kantor Pemkot Bandar Lampung.
Foto: Antara
Kantor Pemkot Bandar Lampung.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Beberapa kandidat bakal berebut kursi wali kota Bandar Lampung alias BL 1 dalam pilkada serentak pada Desember mendatang. Direktur Eksekutif Indonesia Votes and Election Studies Munatsir Mustaman menjelaskan, dalam survei opini publik yang dilakukan lembaganya, terjaring empat tokoh Kota Bandar lampung yang diprediksi menjadi calon kuat.

Mereka adalah petahanan Wali Kota Herman HN, calon PDI Perjuangan Maruly Hendra Utama, anggota Fraksi Demokrat DPRD Lampung Hartarto Lojaya, dan Koordinator Komite Anti Korupsi (Koak) Lampung  Muhammad Yunus.

Berdasarkan popularitasnya, kata Munatsir, masyarakat mengenal nama Herman HN sebesar 78,2 persen, Hartarto Lojaya 72,3 persen, Maruly Hendra Utama 59,2 persen, dan Muhammad Yunus 34,3 persen. Dengan begitu, petahana bisa berpeluang memimpin dua periode.

"Popularitas tinggi Herman HN dikarenakan menjabat sebagi wali kota Bandar Lampung, sedangkan Hartarto Lojaya karena terpilih untuk kedua kalinya sebagai anggota DPRD Provinsi Lampung. Sedangkan Maruli lebih dikenal sebagai mantan aktivis, begitu juga Muhamad Yunus sebagi penggiat antikorupsi,” ujarnya dalam siaran pers, Senin (13/7).

Survei tersebut melibatkan 1.722 responden yang diambil dari populasi daftar pemilih tetap Pemilu 2014 sebesar 634.041. Pihaknya menggunakan metode multistage random sampling dengan tingkat kepercayaan 98 persen dan margin of error kurang lebih sebesar 2,8 persen. "Survei ini dilakukan pada tanggal 27 Juni sampai 6 Juli 2015," ujarnya.

Hasil temuan lainnya, kata dia, terkait akseptabilitas keempat calon, di mana Herman HN memiliki tingkat penerimaan warga mencapai 29,3 persen, Hartarto Lojaya 26,2 persen, Maruly Hendra Utama 13,2 persen, dan Muhamad Yunus 7,2 persen.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement