REPUBLIKA.CO.ID, PYONGYANG -- Korea Utara (Korut) menantang seluruh anggota Kongres Amerika Serikat (AS) untuk datang dan memeriksa lembaga bio-tech di Pyongyang yang menurut para ahli AS adalah fasilitas untuk memproduksi secara massal virus anthrax untuk militer.
Seorang juru bicara Komisi Pertahanan Nasional Korea Utara yang marah menekankan bahwa fasilitas di Pyongyang itu semata-mata didedikasikan untuk pembuatan pestisida, setelah sebuah laporan yang diterbitkan pekan lalu di situs "AS-Korea Institute di Johns Hopkins University" mengeluarkan laporan sebaliknya.
"Seribu pasang telinga tidak bisa setara dengan sepasang mata," kata juru bicara itu yang menuduh pemerintah AS menyebarkan rumor liar tentang program senjata biologi Korea Utara. Dikatakan lebih lanjut mereka pun menantang 535 anggota DPR dan Senat serta sekretaris dan wakil sekretaris dari pemerintah yang telah membuat suara mereka serak karena berteriak untuk menjatuhkan sanksi baru.
Ia juga menambahkan bahwa mereka nantinya bisa melihat sebuah rasa hormat ketika melihat pemandangan dari Pyongyang Bio-technical Institute.
Pernyataan dari juru bicara itu disiarkan oleh kantor berita resmi Korut KCNA pada Senin (13/7), namun tidak terjemahkan dalam versi bahasa Inggris dari laporan yang sama tersebut.
Pemimpin Korea Utara Kim Jong-Un memeriksa lembaga ini minggu lalu dan gambar dari kunjungannya tersebut diterbitkan oleh media pemerintah yang kemudian dianalisis oleh Mellisa Hanham, seorang peneliti senior Center for Nonproliferation Studies di Washington. Hanham mengatakan foto-foto menunjukkan Pyongyang telah mengimpor penggunaan peralatan ganda.
"Sulit untuk menghindari kesimpulan bahwa lembaga ini dimaksudkan untuk menghasilkan anthrax untuk militer. Intinya adalah bahwa terlepas dari apakah peralatan yang digunakan untuk memproduksi anthrax dapat dilakukan hari ini, namun itu bisa dilakukan dalam waktu dekat," katanya.
Komisi Pertahanan juga menolak tuduhan AS sebagai contoh lain yang menyebabkan kemarahan histeris dan hal tersebut merupakan upaya berulang AS untuk menodai citra luhur negara.
Menurut pembelot Korea Utara dan penilaian oleh pemerintah AS dan Korea Selatan, Pyongyang mulai memperoleh kemampuan senjata biologis pada awal tahun 1960-an di bawah pimpinan Kim Il Sung.
Dalam keterangannya pada 2012, Kementerian Pertahanan Korea Selatan memperkirakan bahwa Korea Utara mampu memproduksi sendiri sejumlah senjata biologis, termasuk virus anthrax dan cacar.