Rabu 15 Jul 2015 14:17 WIB

PDIP Bantah Kongresnya Teraliri Uang dari Dugaan Korupsi Adriansyah

Rep: c14/ Red: Joko Sadewo
Hasto Kristianto
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Hasto Kristianto

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA -- Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto menegaskan kasus dugaan korupsi yang melibatkan Adriansyah tidak ada kaitannya dengan PDI Perjuangan. Tidak ada bantuan dari Adriansyah dalam Kongres PDI Perjuangan.

Hal ini disampaikan Hasto usai dimintai keterangan oleh KPK, terkait kasus dugaan korupsi yang dilakukan anggota DPR Adriansyah. "Di mana tadi ada 16 pertanyaan yang diberikan kepada saya. Dari 16 itu, lima pertanyaan terkait dengan identitas diri," ungkap Hasto Kristiyanto, Rabu (15/7), kepada wartawan di Gedung KPK, Jakarta.

Adriansyah ditangkap bersama dengan seorang oknum anggota kepolisian dalam operasi tangkap tangan (OTT) oleh KPK, sekitar April 2015 . Penangkapan ini berlangsung di salah satu hotel di Sanur, Bali, tepat ketika elite partai tersebut sedang menggelar Kongres Keempat.

Hasto menjelaskan, dirinya telah memberikan keterangan kepada penyidik bahwa PDI Perjuangan tidak ada kaitannya dengan indikasi korupsi yang dilakukan Adriansyah. Bahkan, lanjut dia, PDI Perjuangan telah kooperatif dengan memberikan sanksi kepada Adriansyah begitu ditangkap tangan oleh KPK.

"Karena pada 2 April sekira satu minggu sebelum kongres, partai sudah menegaskan kepada seluruh anggota fraksi bahwa kami tidak menerima dana dari anggota fraksi untuk kongres," tutur Hasto. Hasto juga menegaskan tidak ada bantuan dari  Adriansyah terhadap dana kongres partai.

Di sisi lain, menurut Hasto, kader PDIP yang bekerja sebagai legislator memang dikenakan aturan iuran untuk partai. Hanya saja, OTT terhadap Adriansyah, tegas Hasto, tidak mendanai Kongres PDIP, sebagaimana yang disebutkan oleh pengacara Adriansyah.

"Jadi dari KPK sendiri tidak ada penyebutan itu. Itu disampaikan oleh pengacara dari Bapak Adriansyah. Tapi dari pihak KPK sendiri, tidak ada," ujar dia.

Hasto juga menampik bahwa Adriansyah memberikan uang ke sejumlah kader PDI Perjuangan pada saat kongres berlangsung. Menurut dia, kejadian yang menimpa Adriansyah pada waktu OTT April silam tak ada kaitannya dengan Kongres PDI Perjuangan.

"Di dalam keterangan yang disampaikan, tidak ada pernyataan-pernyataan bahwa itu mau dipakai untuk diberikan kepada siapa," ucap dia.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement