Jumat 17 Jul 2015 19:43 WIB

GP Ansor Kecam Pertikaian Antarkelompok di Tolikara

Red: Angga Indrawan
Ketua Gerakan Pemuda Ansor Nusron Wahid (kanan).
Foto: Antara
Ketua Gerakan Pemuda Ansor Nusron Wahid (kanan).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Gerakan Pemuda Ansor (GP Ansro) Nusron Wahid mengecam keras pertikaian antarkelompok di Kabupaten Tolikara, Papua. menurutnya, insiden tak perlu terjadi jika kebebasan beragama dijamin UUD 45 diterapkan.

"Kebebasan beragama dan menjalankan ibadah dijamin oleh konstitusi negara ini. Siapa pun dan atas nama apa pun tidak boleh ada yang mengganggu, apalagi sampai membakar tempat ibadah," kata Nusron Wahid, dalam keterangan tertulisnya, di Jakarta, Jumat (17/7).

Selain mushala beberapa kios dan rumah warga juga dibakar oleh pelaku tak bertanggung jawab tersebut. "Polisi harus mengusut tuntas aksi tersebut agar tidak melebar ke konflik dan kerusuhan yang mengatasnamakan agama," kata Nusron.

Sekelompok orang tak dikenal membakar mushala di Tolikara ketika jamaah di dalamnya bersiap Sholat Idul Fitri. Atas kejadian itu, warga yang hendak melakukan shalat ied di Lapangan Koramil Tolikara terpaksa membubarkan diri karena takut menjadi sasaran amuk massa.

Menurut Nusron, meski peristiwa itu tidak memakan korban jiwa maupun korban luka, sangat nyata tindakan itu melukai kehidupan umat beragama. Untuk itulah, meskipun kondisinya saat ini sudah kondusif, aparat keamanan harus mengusut pelaku untuk mempertanggungjawabkannya di hadapan hukum.

"Jangan sampai ini meluas menjadi konflik agama. Hukum harus ditegakkan, dan negara wajib menjamin warganya dalam menjalankan ibadah," ujar Nusron yang juga menjadi Kepala Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan TKI (BNP2TKI).

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement