Jumat 17 Jul 2015 20:41 WIB
Penyerangan Masjid di Papua

DMI Imbau Umat Islam tak Terprovokasi Pembakaran Masjid di Papua

Hery Sucipto
Foto: humas umj
Hery Sucipto

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Pimpinan Pusat Dewan Masjid Indonesia (DMI) menyesalkan terjadinya pembakaran Masjid Baitul Muttaqin di Distrik Karubaga, Tolikara, Papua, saat umat Islam setempat tengah menjalankan shalat Id, Jumat pagi (17/7).

"Kami menyesalkan kejadian tersebut. Pembakaran masjid itu tak akan terjadi jika segenap pihak menahan diri dan tidak ada yang melakukan provokasi," ujar juru bicara dan Sekretaris Kominfo, Kerjasama Antar Lembaga dan Hubungan Luar Negeri PP DMI Hery Sucipto, dalam rilis tertulisnya, Jumat (17/7).

Atas kejadian tersebut, pihaknya menuntut aparat keamanan mengusut dan menindak tegas pelaku pembakaran. Menurutnya, pembakaran masjid tergolong penganiayaan dan penistaan terhadap agama.

"Agama manapun tidak membenarkan pembakaran rumah ibadah. Konstitusi kita menjamin kebebasan beribadah. Oleh karena itu, aparat harus tegas," papar Hery.

DMI mengimbau umat Islam dan masyarakat umum untuk tidak terpancing ulah oknum tak bertanggungjawab. Sebab, lanjut dia, bisa saja provokasi lanjutan akan terjadi, mengingat sentimen suku, agama, ras, antargolongan (SARA) cukup efektif memunculkan konflik.

Pihaknya berharap sikap toleransi dan komunikasi yang baik terus ditumbuhkan untuk meminimalisasi salah paham dan provokasi.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement