REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Dewan Pertimbangan Partai Golkar Akbar Tanjung tidak ingin memberikan penilaian dini terkait kasus pembakaran masjid di Kabupaten Tolikara, Papua, Jumat (17/7) pagi.
Akbar mengatakan perlu pemeriksaan lebih lanjut terkait keseluruhan kejadian tersebut. "Ya ini mesti dicek dulu. Tidak boleh memberikan suatu judgement sebelum tahu persis bagaimana kejadiannya," ujar Akbar, Jumat (17/7).
Mantan Menteri Negara Perumahan Rakyat RI periode 1993-1998 itu berharap tidak ada pihak yang terprovokasi sebelum pihak berwenang benar-benar menyelidiki kebenaran kasus secara keseluruhan.
Ia mengaku sempat berbincang dengan Kepala Staf Kepresidenan Luhut Binsar Panjaitan, yang mengatakan kejadian tidak persis seperti yang diberitakan.
"Saya sendiri juga tidak yakin ada orang dengan sadar mau membakar masjid. Tapi kalau memang pelakunya terbukti ya harus ditindak," katanya.