REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kabid Humas Polda Papua, Kombes Patridge Renwarin mengatakan sampai saat ini polisi sudah memeriksa lima saksi terkait penyerangan jamaah salat Idul Fitri di Tolikara.
"Baru lima saksi yang diperiksa yakni dari jemaah yang diserang saat mengadakan salat Idul Fitri," katanya saat dihubungi, Sabtu (18/7).
Ia mengatakan dari hasil pemeriksaan sementara diketahui sekitar pukul 7.15 datang sekelompok massa berjumlah 30 orang yang berniat untuk membubarkan salat Idul Fitri.
Aksi tersebut sempat dihalau oleh aparat dengan cara persuasif. Namun, Patridge mengungkapkan massa semakin brutal.
"Aparat pun mundur, jamaah yang sedang solat pun semua keluar menyelamatkan diri ke Markas Koramil," ujarnya.
Bersamaan dengan, lanjut Patridge, terlihat api membesar di salah satu rumah warga. Patridge menilai api yang berasal dari rumah tersebut merambat ke tempat ibadah.
"Api merambat ke tempat ibadah karena jarak antara rumah dengan tempat ibadah yang berdekatan," ujarnya.
Namun, sampai saat ini Polda Papua belum menetapkan tersangka dalam kasus pembakaran tersebut. Patridge mengatakan polisi belum meminta keterangan dari kelompok penyerang.