Sabtu 18 Jul 2015 14:48 WIB

Muslim Papua Enggan Bersikap Reaktif Soal Tolikara

Rep: Andi Muhammad Ikhbal/ Red: Agung Sasongko
Warga Muslim Papua
Foto: Youtube
Warga Muslim Papua

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Umat muslim di Provinsi Papua enggan bersikap reaktif dalam menanggapi kasus kerusuhan di Tolikara. Mereka menyerahkan urusan hukum kepada TNI dan Polri dalam mengusut insiden yang terjadi saat momentum Hari Raya Idul Fitri 1436 Hijriah.

Aktifis Dakwah Papua, Abdul Wahab mengatakan, muslim di Papua tak ingin terprovokasi dengan adanya aksi pembakaran masjid saat pelaksanaan Solat Ied. Sejauh ini, mereka masih tenang dan tak terpancing dengan isu tersebut.

“Warga Papua di sini, baik Muslim dan non-Muslim sangat menyayangkan kejadian itu. Namun kami tetap rukun satu sama lain,” kata Abdul kepada ROL, Sabtu (18/7)

Ia sendiri merasa aneh dengan adanya peristiwa ini. Sejauh ini, belum ada konflik di Papua yang dilatarbelakangi isu agama. Sebab, hubungan antara umat Muslim dan non-Muslim dianggap sangat rukun. Bahkan, provinsi tersebut bisa menjadi tolak ukur toleransi umat beragama.

Menurut dia, hal yang memicu peristiwa di Papua karena minimnya pengawasan dari arat kepolisian dan TNI. Kawasan itu memang berada di lokasi penggunungan sehingga kurang terpantau keamananya. Belum lama ini, juga terjadi konflik karena penyelenggaran Pilkada.

“Di sana memang rawan. Konflik sesama agama saja bisa terjadi,” ujar dia.

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement