Sabtu 18 Jul 2015 19:25 WIB
Pembakaran masjid

Rumah Ibadah Muslim Dibakar Bukti Kegagalan Toleransi Beragama

Rep: C93/ Red: Erik Purnama Putra
Sekretaris Bidang Dakwah Dewan Masjid Indoneaia (DMI) Ahmad Yani.
Foto: Antara
Sekretaris Bidang Dakwah Dewan Masjid Indoneaia (DMI) Ahmad Yani.

REPUBLIKA.CO.ID, CIREBON -- Sekretaris Bidang Dakwah Dewan Masjid Indoneaia (DMI) Ahmad Yani menyesalkan terjadinya peristiwa pembakaran rumah ibadah umat Islam di Kabupaten Tolikara, Papua. Menurut dia, apapun penyebabnya hal itu sangat tidak patut terjadi.

Dia menyatakan, kejadian itu merupakan salah satu bukti konkret kegagalan dalam toleransi beragama di Indonesia. "Kita bisa bayangkan betapa hebohnya bila pelakunya umat Islam terhadap rumah ibadah lain, apalagi terhadap gereja," kata Yani kepada Republika, Sabtu (18/7).

Sebelumnya, perselisihan berbuntut pembakaran rumah ibadah umat Islam terjadi di Kabupaten Tolikara. Pembakaran tersebut terjadi ketika umat Islam di Papua, sedang melangsungkan shalat Ied di sebuah masjid di Tolikara.

Pembakaran tersebut belum terang penyebabnya. Namun diduga pembakaran itu terjadi akibat cek-cok antara jemaat Gereja GIDI dan jamaah shalat Id.

Jemaat Gereja Gidi dikatakan tak suka dengan aktivitas muslim yang melakukan peribadatan dengan menggunakan alat pengeras suara. Aktivitas keagaam Islam dengan pengeras suara itu, dituding jemaat Gereja Gidi sebagai pengganggu aktivitas mereka.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement