Sabtu 18 Jul 2015 18:27 WIB

Tiga Gunung Masih Bergolak

Rep: c16/ Red: Agung Sasongko
 Gunung Raung mengeluarkan awan panas terlihat dari Desa Melaten, Bondowoso, Jawa Timur, Ahad (12/7).   (Antara/Zabur Karuru)
Gunung Raung mengeluarkan awan panas terlihat dari Desa Melaten, Bondowoso, Jawa Timur, Ahad (12/7). (Antara/Zabur Karuru)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyebutkan tiga gununungapi dengan status yang berbeda hingga saat ini masih bergolak. Yaitu, Gunung Raung, Gunung Gamalama dan Gunung Sinabung terus meletus pada Sabtu (18/7)

Menurut Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho, Gunung Raung diperbatasan Kab. Banyuwangi, Bondowoso, Situbondo dan Jember masih terus meletus sejak 29 Juni lalu hingga hari ini. Berdasarkan data PVMBG, tampak asap kelabu tebal tinggi 1.500 m condong ke arah Utara. Tremor vulkanik atau letusan masih terjadi dengan amplituda dominan 22 mm.

"Masih terekam tremor vulkanik/letusan menerus dengan energi kecenderungan menurun. Status G. Raung tetap Siaga (level 3)," kata Sutopo kepada ROL, Sabtu (18/6).

Sutopo menambahkan Gunung Gamalama di Kab. Ternate, Maluku Utara pada 06.00 - 12.00 WIT, teramati beberapa kali letusan/hembusan asap putih tebal - kelabu tebal, tekanan lemah - sedang, tinggi asap 300 - 800 m di atas puncak/rekahan bagian Barat Laut, asap condong ke Utara - Barat laut.

Gempa Tremor Hembusan masih terjadi sebanyak sembilan kali gempa Hembusan, dan satu kali gempa Tektonik Jauh. Status G. Gamalama tetap waspada (Level 2). Masyarakat dilarang beraktivitas dalam radius 1,5 km. Hujan abu terjadi di beberapa tempat. Untuk saat ini, masyarakat memerlukan bantuan masker.

Sementara itu Gunung Sinabung di Kab. Karo Sumut masih terus meletus sejak September 2013 hingga sekarang. Terjadi dua kali awan panas guguran dengan jarak luncur sejauh 2.500 m ke arah Tenggara - Timur dan sejauh 3.000 m ke arah Selatan - Tenggara. Tinggi kolom abu vulkanik mencapai 700 - 1.000 m. Guguran lava sejauh 1.500 m Teramati dari puncak kearah Selatan - Tenggara.

Berdasarkan data seismik terjadi 44 kali gempa guguran, 5 kali Gempa frekwensi rendah, 8 kali Gempa Hybrid, dan Tremor vukanik menerus. Menurut Sutopo, ini menandakan bahwa potensi letusan masih tinggi dan aktivitas vulkanik masih tinggi serta pembentukan dan guguran kubah lava masih berlangsung terus. Dijelaskan, G. Sinabung masih berpotensi terjadi awan panas guguran ke arah Selatan - Tenggara - Timur. Kondisi tersebut membuat G. Sinabung masih tetap pada status awas (level 4).

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement