Selasa 21 Jul 2015 16:19 WIB

Agung: Mendukung Jokowi-JK Bukan untuk Menjilat

 (dari kiri) Ketua Umum Golkar Munas Bali Aburizal Bakrie, Wakil Presiden RI Jusuf Kalla, dan Ketua Umum Golkar Munas Ancol Agung Laksono saat pertemuan islah di Jakarta, Sabtu (11/7).  (Republika/Wihdan)
(dari kiri) Ketua Umum Golkar Munas Bali Aburizal Bakrie, Wakil Presiden RI Jusuf Kalla, dan Ketua Umum Golkar Munas Ancol Agung Laksono saat pertemuan islah di Jakarta, Sabtu (11/7). (Republika/Wihdan)

REPUBLIKA.CO.ID, TANJUNGPINANG -- Ketua DPP Partai Golkar Agung Laksono menyatakan sikap Partai Golkar mendukung pemerintahan yang dipimpin Joko Widodo-Jusuf Kalla bukan upaya menjilat, melainkan doktrin partai untuk kepentingan Bangsa dan Negara.

"Partai Golkar mendukung pemerintah. Itu posisi yang jelas dan tegas, dari pada sebagai penyeimbang," kata Agung Laksono saat membuka Musda Golkar se-Kepri, Selasa (21/7).

Dia mengatakan, dalam catatan sejarah perpolitikan di Indonesia, Golkar tidak pernah menjadi oposisi pemerintah. Karena itu, Golkar sekarang mendukung pemerintahan.

Golkar tidak akan menjadi oposisi pemerintah atau pun penyeimbang pemerintah. Dukungan terhadap pemerintah bertujuan untuk mensejahterakan masyarakat.

Program pemerintah tidak akan berjalan dengan baik bila mendapat tekanan dari berbagai pihak. Golkar berupaya mengambil peran dalam menjaga negara agar selalu kondusif sehingga program pembangunan dapat terlaksana secara maksimal.

"Namun bukan berarti tidak bisa mengkritik. Kritik yang diberikan bersifat membangun, bukan sebagai upaya menggulingkan," ujarnya.

Sikap Golkar yang dipimpinnya itu bukan untuk kepentingan partai semata, melainkan bangsa dan negara. Golkar tidak meminta apapun dari Jokowi-JK meski mendukung pemerintahannya.

Contohnya, saat heboh pergantian menteri, Golkar tidak meminta agar kadernya duduk sebagai menteri. Namun bila diminta oleh Jokowi-JK, Golkar bersedia merekomendasikan kader potensial untuk duduk sebagai menteri.

"Sikap Golkar itu tulus dan ikhlas, tidak ada keinginan yang terselubung," ucapnya.

sumber : antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
۞ وَلَقَدْ اَخَذَ اللّٰهُ مِيْثَاقَ بَنِيْٓ اِسْرَاۤءِيْلَۚ وَبَعَثْنَا مِنْهُمُ اثْنَيْ عَشَرَ نَقِيْبًاۗ وَقَالَ اللّٰهُ اِنِّيْ مَعَكُمْ ۗ لَىِٕنْ اَقَمْتُمُ الصَّلٰوةَ وَاٰتَيْتُمُ الزَّكٰوةَ وَاٰمَنْتُمْ بِرُسُلِيْ وَعَزَّرْتُمُوْهُمْ وَاَقْرَضْتُمُ اللّٰهَ قَرْضًا حَسَنًا لَّاُكَفِّرَنَّ عَنْكُمْ سَيِّاٰتِكُمْ وَلَاُدْخِلَنَّكُمْ جَنّٰتٍ تَجْرِيْ مِنْ تَحْتِهَا الْاَنْهٰرُۚ فَمَنْ كَفَرَ بَعْدَ ذٰلِكَ مِنْكُمْ فَقَدْ ضَلَّ سَوَاۤءَ السَّبِيْلِ
Dan sungguh, Allah telah mengambil perjanjian dari Bani Israil dan Kami telah mengangkat dua belas orang pemimpin di antara mereka. Dan Allah berfirman, “Aku bersamamu.” Sungguh, jika kamu melaksanakan salat dan menunaikan zakat serta beriman kepada rasul-rasul-Ku dan kamu bantu mereka dan kamu pinjamkan kepada Allah pinjaman yang baik, pasti akan Aku hapus kesalahan-kesalahanmu, dan pasti akan Aku masukkan ke dalam surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai. Tetapi barangsiapa kafir di antaramu setelah itu, maka sesungguhnya dia telah tersesat dari jalan yang lurus.”

(QS. Al-Ma'idah ayat 12)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement