Rabu 22 Jul 2015 07:20 WIB

‘Orang Asli Tolikara Sangat Menjaga Toleransi’

Rep: c32/ Red: Agung Sasongko
Suasana kebakaran Masjid Karubaga kini menjadi puing-puing.
Foto: Facebook
Suasana kebakaran Masjid Karubaga kini menjadi puing-puing.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Relawan Dompet Dhuafa Imam Alfaruq berhasil mewawancarai berbagai pihak di Tolikara, Papua setelah inseden penyerangan terhadap umat muslim di lokasi tersebut. Ia pun juga mencari tahu mengenai kronologis yang terjadi saat kejadian tersebut dan Imam mengetahui tentang karakter masyarakat Tolikara yang sangat menjaga toleransi.

“Perlu diketahui, orang distrik di Tolikara sebagian besar bukan orang asli Tolikara karena orang asli Tolikara sangat menjaga toleransi,” kata Imam kepada ROL, Selasa  (21/7).

Hal tersebut ia utarakan terkait adanya pelemparan batu yang dilakukan kepada umat Muslim yang sedang melakukan shalat Idul Fitri 1436 H. Imam menjelaskan, belum diketahui siapa provokator itu namun ketika shalat tersebut dilakukan ada yang meneriaki dan melempari batu justru dari arah orang-orang distrik.

Kondisi sebelumnya, Imam menyatakan TNI sudah sangat mengenal masyarakat distrik di lokasi tersebut dari ketiga sudutnya, atas, kanan, dan bawah. “TNI bahkan sudah sangat mengenal masyarakat di sana, ini keterangan dari masyarakat seperti itu,” ungkap Imam.

Selanjutnya, TNI sudah mendekati para masyarakat distrik tersebut dari semua sudut untuk memperingati agar tidak ribut dan mereka menurut dan setuju untuk tidak ribut. Menurutnya, entah kenapa saat shalat dimulai ada pelemparan batu namun dari arah distrik sehingga ada kemungkinan dilakukan oleh provokator.

Karena itu, Imam mengungkapkan akibat penyerangan tersebut umat Muslim yang sedang menjalankan shalat menjadi buyar. “Karena buyar dan disitulah sudah menjadi tindakan kriminal maka polisi menindak dengan tembakan peringatan tapi mayarakat distrik itu sangat banyak,” jelas Imam.

Menurut keterangan dari TNI, kata Imam, masyarakat distrik saat itu hampir 500 orang dan melakukan penyerangan dari berbagai sisi. Sehingga, dilepaskanlah tembakan-tembakan untuk melumpuhkan provokator dan menyebabkan satu orang meninggal dan 11 orang luka-luka.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement