REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Juru bicara PSSI, Tommy Welly, berharap Indonesia bisa berkaca pada pemberantasan mafia sepak bola kepada Biro Investigasi Korupsi Singapura (CPIB). CPIB berhasil menangkap tiga orang pelaku pengaturan skor pertandingan Timor Leste melawan Malaysia di pentas SEA Games 2015. Apalagi saat ini sepak bola Indonesia sedang dalam masa hukuman FIFA, sehingga bisa dijadikan sebagai momentum.
Adapun tiga orang yang ditangkap oleh CPIB tersebut adalah manajer tim nasional Timur Leste, Orlando Marques Henriques Mendes, Warga Negara Indonesia (WNI) Nasiruddin dan Warga Negara Singapura (WNS), Rajendran.
"Ini baru namanya tindak nyata; tangkap, eksekusi terbukti. Tidak perlu malah dijadikan isu, pengalihan isu bahkan fitnah yang diapungkan menjadi opini masyarakat," kata Tommy Welly seperti dikutip dari laman PSSI, Rabu (22/7).
Pria yang kerap sapa Bung Towel itu menyatakan, PSSI mendukung perang terhadap pengaturan skor. Selain itu disebutnya, PSSI juga sudah bekerja sama dengan interpol untuk memerangi ini. Tidak hanya itu, Bung Towel juga menegaskan PSSI yang ada sekarang adalah PSSI anti mafia, PSSI yang juga sangat mendukung penangkapan di Singapura itu.
Dalam kasus itu pihak terkait di Singapura menghukum aktor yang terlibat dalam penyuapan manajer timnas U-23 Timor Leste, Orlando Marques Henriques Mendes, di mana salah satunya adalah orang asal Indonesia yang sebelumnya dilaporkan menjadi wasit di sepak bola Indonesia, Nasiruddin. Hukuman dijatuhkan setelah meminta agar Timor Leste mengalah. Sebagai imbalan, uang sebesar 11 ribu dolar Amerika Serikat disiapkan.