REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bupati Tolikara Usman G Wanimbo membentuk tim pasca insiden kekerasan di Tolikara, Papua. Tim ini nantinya akan melakukan sejumlah tugas untuk menangani pemulihan akibat bencana tersebut.
"Bupati Tolikara memutuskan dan menetapkan membentuk Tim Pemulihan Pascabencana Kabupaten Tolikara sebagaimana tersusun dalam lampiran keputusan," seperti disebutkan dalam surat keputusan yang ditandatangani Usman yang diterima ROL, Kamis (23/7)
Dalam surat keputusan bernomor 360/85/Tahun 2015 itu, ia menunjuk pejabat daerah Tolikara menjadi tim dengan beberapa bidang.
Masing-masing difungsikan untuk mengkoordinasi seputar kegiatan pascakejadian serta bantuan bagi korban yang mengalami kerugian materi dan jiwa.
Tim ini memiliki tujuh tugas yakni pertama, menyusun program tim dalam rangka pemulihan pasca bencana di Kabupaten Tolikara. Kedua, menyiapkan segala sesuatu yang berhubungan dengan pemulihan. Selain itu melakukan inventarisasi korban penembakan yang mengungsi akibat pembakaran kios-kios dan bangunan lainnya.
Kemudian, masih dalam surat tersebut, tim akan memfasilitasi rekonsiliasi antara umat Kristen Gereja Injili Di Indonesia (GIDI) dengan Muslim yang ditandai dengan acara perdamaian. Mereka juga akan membangun tempat-tempat sementara bagi korban kebakaran untuk dapat berjualan dan menjalankan aktifitas. Kemudian ruko akan kembali dibangun secara permanen bagi korban pembakaran.
Untuk itu, Ketua Tim, Edie Rante Tasak akan menyampaikan laporan tentang hasil pelaksanaan pemulihan pascabencana kepada Bupati Tolikara. Selama menjalankan tugasnya, biaya yang dikeluarkan sebagai akibat kejadian tersebut akan dibebankan kepada APBD Kabupaten Tolikara Tahun 2015. Pihaknya juga membuka pintu bantuan-bantuan dari pihak lain yang tidak bertentangan dengan ketentuan perundang-undangan.
Ikuti Whatsapp Channel Republika