Kamis 23 Jul 2015 14:34 WIB

Penyair Omar Musa Bersaing Raih Book of the Year di Canberra

Red:
abc news
abc news

REPUBLIKA.CO.ID, CANBERRA -- Penyair Australia Omar Musa akhirnya diperbolehkan untuk memasukkan karya-karyanya dalam persaingan untuk meraih penghargaan Book of the Year 2015 di wilayah khusus Ibu Kota Canberra (ACT). Sebelumnya pihak panitia menyatakan penyair Omar Musa tidak memenuhi syarat karena tidak berasal dari wilayah ACT.

Namun keputusan ini dibatalkan oleh Menteri Kesenian ACT Joy Burc yang menyatakan, Omar Musa boleh memasukkan karya-karyanya untuk ikut bersaing tahun ini.

Selama ini, warga Canberra menganggap para penulis dan penyair dari wilayah di sekitar ACT sebagai penulis ACT termasuk Jackie French dan Roger McDonald yang sebenarnya berasal dari Kota Braidwood.

Tahun lalu, kalangan seniman Canberra menolak rencana pemerintah ACT untuk tidak memasukkan para penulis dari luar ACT dalam penghargaan kesusastraan. Padahal biasanya para penulis yang memiliki ikatan emosional dengan ACT masuk dalam seleksi, meskipun mereka tidak menetap di wilayah ACT.

Salah seorang novelis bernama Nigel Featherstone menjelaskan, kalangan sastrawan menentang rencana pemerintah ACT yang tidak akan menyeleksi penulis dari luar ACT.

"Kami pikir isu ini sudah selesai," kata Nigel seraya menambahkan, pemerintah ACT telah menyatakan akan mengubah ketentuan seleksi.

"Banyak penulis terkenal secara nasional dan internasional kebetulan tinggal di luar wilayah ACT namun berperan penting dalam kesusastraan di ACT," katanya baru-baru ini.

 

Omar Musa sendiri menyatakan meskipun tidak tinggal di ACT, namun memiliki ikatan emosional dengan ibukota Australia tersebut.

"10 tahun terakhir saya telah tampil membacakan puisi dan hip hop di Canberra. Saya memenangkan Australian Poetry Slam mewakili ACT. Saya mengadakan wokrshop di berbagai SMA di Canberra," katanya.

"Masyarakat seni dan penyair di Canberra mengenal saya sebab saya bagian tak terpisahkan dari mereka," tutur Omar Musa.

Di tahun 2012, Omar Musa datang ke Indonesia menghadiri Makassar International Writers Festival (MIWF) di Makassar. Saat itu ia tampil memukau ribuan pengunjung festival dengan puisi-puisinya yang dibawakan dengan gaya hip hop.

Novelis Nigel Featherstone yang karyanya The Beach Volcano akan bersaing tahun ini, menyatakan kaget saat mendengar Omar Musa dinyatakan tidak memenuhi syarat seleksi.

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan ABC News (Australian Broadcasting Corporation). Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab ABC News (Australian Broadcasting Corporation).
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement