Kamis 23 Jul 2015 14:01 WIB

Kekeringan, Debit Air PDAM Sukabumi Turun

Rep: Riga Iman/ Red: Yudha Manggala P Putra
Salah satu kawasan yang dilanda kekeringan (ilustrasi).
Foto: Republika/Rakhmawaty La'lang/ca
Salah satu kawasan yang dilanda kekeringan (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Debit air bersih perusahaan daerah air minum (PDAM) Kota Sukabumi mengalami penurunan cukup drastis. Fenomena ini terjadi sebagai dampak kekeringan yang berlangsung selama satu bulan terakhir.

Data PDAM Tirta Bumi Wibawa (TBW) Kota Sukabumi menyebutkan, ada tiga sumber mata air yang dimiliki perusahaan tersebut.

Pertama, sumber air Batu Karut di Selaawi, Kecamatan Sukaraja, Kabupaten Sukabumi yang mengalami penurunan cukup besar. Pada kondisi normal debit air di Batu Karut mencapai sekitar 140 liter per detik. Namun, saat ini maksimal sebesar 80 liter per detik.

Kondisi serupa terjadi di sumber air Cigadog, Selabintana, Kabupaten Sukabumi yang mencapai sebanyak 20 hingga 30 liter per detik.

Dalam keadaan normal mencapai 50 liter per detik. Sumber mata air terakhir Cinumpang debit airnya menurun dari 250 liter per detik menjadi 200 liter per detik. ‘’ Debit air bersih secara keseluruhan memang mengalami penurunan,’’ ujar Direktur Utama PDAM TBW Kota Sukabumi, Anton Rachman kepada Republika Kamis (23/7).

Penyebabnya terang dia karena pengaruh musim kemarau yang mengakibatkan kekeringan di sumber mata air PDAM. Kondisi tersebut dihadapi PDAM dengan menerapkan sistem penggiliran pasokan air kepada pelanggan.  Saat ini jumlah sambungan atau pelanggan PDAM mencapai 19.980 pelanggan.

Anton mengungkapkan, ada sejumlah pelanggan yang mengeluhkan berkurangnya pasokan air bersih. Namun, keluhan tersebut telah langsung ditangani petugas.

‘’Kebanyakan karena warga tidak mengetahui adanya sistem penggiliran,’’ imbuh dia.Untuk membantu meningkatkan produksi air bersih ujar Anton, PDAM juga mengaktifkan sebanyak enam sumur artesis. Keberadaan sumur tersebut tersebar di sejumlah titik di Kota Sukabumi.

Wakil Wali Kota Sukabumi Achmad Fahmi mengatakan, pemkot memantau ketersediaan air bersih khususnya pasokan air PDAM. Diakuinya, saat ini ada sebagian pelanggan PDAM yang mulai mengeluhkan berkurangnya pasokan air.  Namun, secara umum pasokan air bersih tetap aman dengan menerapkan sistem penggiliran yang dilakukan PDAM.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement