Oleh Yeyen Rostiyani
REPUBLIKA.CO.ID,Potongan Alquran tertua di dunia ditemukan di University of Birmingham, Inggris. Alquran itu kemungkinan ditulis oleh orang yang mendengarkan langsung Nabi Muhammad SAW membacakan ayat-ayat Allah.
Uniknya, potongan Alquran ini berada di perpustakaan University of Birmingham selama 100 tahun tanpa disadari keberadaannya. Alquran ini berada di antara lebih dari 30 ribu buku-buku dan dokumen tentang Timur Tengah yang dikumpulkan pada 1920-an oleh Alphonse Mingana, seorang pendeta Chaldean yang lahir di dekat Mosul, yang kini dikenal sebagai salah satu kota di Irak. Pengumpulan koleksi itu disponsori Edward Cadbury, salah satu anggota dinasti pembuat cokelat di Inggris.
Hingga suatu hari, seorang peneliti S-3 menemukan dokumen ini lalu memutuskan untuk melakukan uji radiokarbon. Hasilnya, ternyata mengejutkan. Laman the Telegraph, Rabu (22/7), menyebutkan analisis radiokarbon menunjukkan bahwa Alquran ini berusia sekitar 1.370 tahun. Analisis yang dilakukan Oxford University Radiocarbon Accelerator Unit ini memiliki tingkat akurasi 95 persen.
Tulisan Alquran ini digoreskan pada kulit domba atau kambing. Panjangnya hanya sekitar dua halaman folio dan merupakan potongan surat ke-18 dan ke-20. Penulisan mushaf Alquran ini diperkirakan dilakukan antara 568 dan 645 Masehi sedangkan Nabi Muhammad SAW hidup pada 570 hingga 632 Masehi.
Direktur yang menangani koleksi istimewa di University of Birmingham, Susan Worrall, mengakui bahwa para peneliti tidak pernah menyangka bahwa usia Alquran itu sedemikian tua. "Menemukan bahwa kami memiliki potongan Alquran yang tertua di dunia adalah hal yang amat mengejutkan," ujar Worrall yang dikutip BBC, Rabu.
"Kami terkejut ada dokumen bersejarah yang penting di sini, di Birmingham, kota paling beragam di Inggris," katanya seperti dilaporkan the Independent. David Thomas, profesor studi Kristen dan Islam di Univresity of Birmingham, mengatakan, penulisan Alquran mungkin dilakukan pada tahun-tahun awal lahirnya Islam. Nabi Muhammad menerima wahyu antara 610 dan 632 Masehi.
"Orang yang menuliskannya mungkin mengenal baik Nabi Muhammad. Mungkin ia juga bertemu langsung (dengan Nabi Muhammad--Red), mungkin juga ia mendengarkan langsung ajaran beliau. Ia juga mungkin mengenal beliau secara langsung dan itu perkiraan yang bisa ditelusuri," kata Thomas kepada BBC.
Menurut Thomas, pada tahap awal penulisannya, Alquran dituliskan pada batu, lembaran daun kurma, atau kulit domba. Semua potongan itu akhirnya terkumpul pada sekitar 650 Masehi.